Contoh Struktur Teks Negosiasi: Membantumu Jadi Negosiator Handal

Penting sekali bagi seseorang memiliki kemampuan menulis teks negosiasi dengan alasan karena setiap orang pasti akan melakukan negosiasi dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk mengasahnya, kita terlebih dahulu harus paham struktur teks negosiasi itu sendiri.

Sebelum mempelajari lebih detail tentang struktur teks negosiasi, terlebih dahulu mari kita cari tahu apa itu teks negosiasi.



Apa itu Teks Negosiasi?

Teks negosiasi adalah bentuk teks yang menuliskan interaksi sosial  antara pihak pertama dan kedua baik perorangan maupun kelompok untuk mencari penyelesaian atau kesepakatan yang saling menguntungkan. 

Pihak-pihak yang bersangkutan tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan atau perselisihan pendapat dengan cara-cara yang baik tanpa merugikan salah satu pihak. 

Teks negosiasi dibuat karena terjadi komunikasi dua arah, di mana dapat terjadi sebagai tanggapan terhadap usulan program dari pihak pertama kepada pihak kedua atau saling bergantian.

Baca juga: Tips Menjadi Negosiator Handal

Sebagai contoh, sebuah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai pihak negosiator pertama mengajukan usulan program tentang pemberdayaan perempuan di desa A kepada pemerintahan desa pihak kedua. Agar usulan program tersebut saling menguntungkan kedua belah pihak, wakil dari setiap pihak perlu bertemu untuk melakukan negosiasi.

Struktur Teks Negosiasi


Struktur teks negosiasi perlu dibuat untuk menghasilkan teks menjadi sebuah tulisan yang padu.

Karena pada dasarnya semua jenis teks atau surat memilki struktur, maka berikut ini adalah struktur teks negosiasi secara umum yang terdiri dari lima tahapan, yaitu:

  1. Tahapan pertama, yaitu pihak negosiator 1 menyampaikan maksud bernegosiasi kepada negosiator 2.
  2. Tahapan kedua, yaitu pihak negosiator 2 menyampaikan penolakan atau pun sanggahan dengan alasan-alasan tertentu.
  3. Tahapan ketiga, yaitu pihak negosiator 1 mengemukakan argumentasi yang disertai fakta-fakta yang memperkuat maksudnya itu agar disetujui oleh negosiator 2.
  4. Tahapan keempat, yaitu pihak negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan sejumlah argumentasi dan fakta.
  5. Tahapan kelima, yaitu penutup di mana terjadi kesepakatan/ketidaksepakatan di antara kedua belah pihak. 

Sementara itu struktur teks negosiasi menurut panduan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu terdiri dari: orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup. Untuk memudahkan pemahaman mengenai struktur teks negosiasi, berikut kami berikan beberapa contohnya:

A. Contoh Struktur Teks Negosiasi Antara Karyawan dan Pengusaha

  1. Tahap orientasi, yaitu berisi tentang pengantar percakapan dan sekaligus juga kalimat sapaan, misalnya ucapan selamat pagi, Bapak/ibu.
  2. Pengajuan, yaitu berisi tentang pengajuan permintaan karyawan kepada pelaku usaha, misalnya tentang kenaikan upah.
  3. Penawaran, yaitu berisi tentang penawaran gaji yang diminta oleh karyawan kepada pelaku usaha, kemudian pihak pelaku usaha menawar jumlah upah yang diajukan agar dapat lebih rendah lagi.
  4. Persetujuan, yaitu pada tahapan ini antara karyawan dan pelaku usaha sepakat atau tidak sepakat dengan jumlah gaji yang dinegosiasikan.
  5. Penutup, yaitu pada tahapan akhir ini karyawan dan pelaku usaha sama-sama mengucapkan terimakasih.


B. Contoh Struktur Teks Negosiasi Antara Penjual dan Pembeli

  1. Tahap orientasi, yaitu berisi tentang ucapan selamat pagi atau siang, kemudian pertanyaan tentang barang apa yang akan dicari oleh pembeli.
  2. Permintaan, yaitu berisi tentang barang yang sedang dicari oleh pembeli.
  3. Pemenuhan, yaitu tahap pemenuhan berisi tentang keberadaan barang yang sedang pembeli cari. Penjual menunjukkan letak barang tersebut.
  4. Penawaran, yaitu berisi tentang harga yang yang ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Pada tahap ini pembeli menawar harga atau langsung setuju dengan harga yang ditawarkna oleh penjual.
  5. Persetujuan, yaitu antara pembeli dan penjual sepakat dengan harga yang sudah menjadi kesepakatan bersama.
  6. Pembelian, yaitu terjadi transaksi pembayaran barang yang akan dibeli oleh pembeli.
  7. Penutup, yaitu pada tahap ini penjual dan pembeli sama-sama mengucapkan terimakasih.


Dengan adanya struktur teks negosiasi ini akan memudahkan kamu untuk membuat teks negosiasi ini. Akan tetapi penerapan struktur teks negosiasi bergantung pada teks yang ditulis, tidak semua teks negosiasi memakai semua struktur teks negosiasi.

Contoh Teks Negosiasi

Untuk menjadi negosiator yang handal, kamu perlu mengetahui bagaimana membuat struktur negosiasi dengan bahasa yang persuasif atau membujuk. 

Salah satu contohnya adalah penggunaan kalimat“Bagus itu, Pak. Cocok untuk dikenakan oleh istri.” Pada contoh kalimat tersebut, bahasa persuasif digunakan untuk membujuk pembeli agar melakukan proses transaksi pembelian.

Berikut adalah contoh teks negosiasi antara Penjual dan Pembeli di sebuah Pasar Kecamatan Muncar, Banyuwangi.

Komunikasi dua arah atau dialog berikut ini berlangsung di kawasan Pasar Kecamatan Muncar. Penjual oleh-oleh khas Banyuwangi adalah seorang gadis Banyuwangi asli, sedangkan pembeli adalah seorang ibu muda dari Jakarta. Di pasar itu dijual oleh-oleh khas Banyuwangi.

Pembeli bisa membeli barang-barang tersebut dengan harga terjangkau, seperti kain batik khas Banyuwangi, perhiasan, tas, makanan ringan, kopi, kerajinan logam, dan patung.

Salah satu kain batik yang dijual di pasar itu adalah Kain Batik Gajah Oling. Berikut ini teks negosiasi antara penjual dan pembeli yang menginginkan untuk membeli batik gajah oling.

  1. Penjual : Selamat pagi, Bund.
  2. Pembeli : Selamat pagi.
  3. Penjual : Mari, mau beli bunda? 
  4. Pembeli : Ada kain batik khas Banyuwangi?
  5. Penjual : Ya, ada. Di sebelah sana, yang bermotif Gajah Oling atau yang lainnya? (Penjual menunjukkan lokasi dan menemaninya ke arah lokasi penyimpanan batik Khas Banyuwangi)
  6. Pembeli : Yang Gajah Oling saja. Yang pengerjaannya dibuat dengan teknik membatik tulis ada?
  7. Penjual : Ya, ini dibuat dengan teknik tulis. Yang sebelah sana dibuat dengan teknik cap (Penjual menunjuk salah satu sudut lokasi tempat penjualan batik khas Banyuwangi kategori batik dengan teknik cap). 
  8. Pembeli : Ya, yang ini saja (Kain itu sudah di tangan pembeli dan ia mengamatinya dengan cermat)
  9. Penjual : Bagus itu, Bund. Kainnya cocok untuk dipakai sendiri atau untuk oleh-oleh dan souvenir.
  10. Pembeli : Saya pakai sendiri. Harganya berapa?
  11. Penjual : Tujuh ratus lima puluh ribu.
  12. Pembeli : Wah, mahal. Enam ratus ribu ya?
  13. Penjual : Belum boleh, Bund. Tujuh ratus lima puluh ribu deh, Bund. Ini sudah murah, Bund. Di tempat lain lebih mahal.
  14. Pembeli : Tidak mau. Kalau boleh, enam ratus ribu.
  15. Penjual : Belum boleh. Naik sedikit, Bund.
  16. Pembeli : Enam ratus lima puluh ribu.
  17. Penjual : Ya, sebenarnya ini belum boleh. Tapi, untuk Bunda boleh. Mau beli apa lagi?
  18. Pembeli : Tidak. Itu saja. Ini uangnya. (Penjual memasukkan kain batik khas Banyuwangi  itu ke dalam tas plastik yang bertuliskan nama kiosnya. Pembeli memberikan uang pas).
  19. Penjual : Ya, terima kasih.
  20. Pembeli : Terima kasih.
  21. Penjual : Sama, sama. Terima kasih, ya. (Pembeli pergi meninggalkan kios itu)


0 Response to "Contoh Struktur Teks Negosiasi: Membantumu Jadi Negosiator Handal"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel