Pengertian Fair Value, Cara Menghitung, dan Contohnya

Fair value atau di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan nilai wajar, merupakan suatu alat yang sangat bermanfaat untuk membantu penggunanya memahami keuangan perusahaan, terutama posisi keuangan saat itu.

Dalam dunia akuntansi, fair value ini tidak sama dengan present value. Tapi sebelum Anda mencari tahu apa yang membuatnya berbeda dari metrik yang serupa, pahami terlebih dahulu pengertian dari fair value dan bagaimana cara menghitung atau menentukan nilai wajar ini.



Pengertian Fair Value

Fair value adalah estimasi atau perkiraan harga untuk suatu jasa, aset, atau barang. Nilai wajar ini dirancang agar bisa mewakili perkiraan nilai aslinya secara akurat. Tujuan dari diadakannya penilaian fair value adalah untuk menentukan harga yang bisa disepakati oleh kedua belah pihak, baik pihak penjual maupun pembeli.

Ada beberapa faktor yang bisa dipakai untuk menentukan harga dari fair value. Beberapa diantaranya adalah harga jual terakhir dari suatu aset dan perubahan nilai pasar yang terjadi sejak penjualan yang terakhir, serta perkiraan nilai aset yang akan terbentuk di masa depan.

Fair value adalah salah satu metrik yang sangat penting dan wajib dipahami oleh setiap orang yang berhubungan dengan keuangan atau perekonomian perusahaan.

Cara Menentukan atau Menghitung Fair Value

Sebenarnya tidak ada rumus istimewa yang dirancang untuk menghitung atau menentukan fair value yang bisa digunakan dalam berbagai situasi. Hal ini disebabkan oleh adanya banyak jenis aset yang memerlukan penilaian dan berbagai metode yang lebih disukai untuk setiap jenis aset tersebut.

Dua orang akuntan profesional yang berbeda bisa saja merancang dua fair value yang tidak sama untuk satu aset yang sama. Semuanya tergantung pada metode yang digunakan oleh masing-masing akuntan. Tapi secara umu ada beberapa langkah dalam menghitung fair value, yaitu:

1. Menghitung informasi yang sebanding

Metode paling sederhana untuk mendapatkan fair value adalah dengan memanfaatkan perbandingan wajar. Sebagai contoh, suatu perusahaan yang menjual peralatan akan membandingkan harga yang ada di pasar.

Cara yang dilakukan bisa berupa survey harga di berbagai toko offline atau melihat perbandingan harga di berbagai toko online. Kemudian rata-rata harga yang berhasil didapatkan dari banyak sumber agar diambil untuk menentukan fair value dari peralatan yang dijual oleh perusahaan tersebut.

2. Menghitung arus kas

Dalam investasi, arus kas sebaiknya dihitung setiap tahun selama investasi dilakukan. Perhitungan dilakukan dengan cara mengukur arus kas terhadap masing-masing pengeluaran potensial dari suatu investasi, misalnya bunga yang dibayar untuk mengamankan suatu pembelian.

Dengan melakukan pengambilan nilai yang dihasilkan serta melakukan pengurangan terhadap biaya awal suatu investasi, maka fair value untuk investasi tersebut bisa ditentukan.

3. Mengubah perhitungan dari suatu penilaian

Jika suatu aset sudah mengalami perubahan nilai variabel, misalnya perusahaan merilis barang antic yang populer karena penampilannya yang estetik atau merilis produk baru yang ternyata sukses di pasaran, maka dibutuhkan suatu pendekatan baru.

Fair value akan dihitung dengan menggunakan suatu nilai yang ditentukan serta perubahan nilai yang merupakan akibat dari suatu variabel yang baru. Caranya menentukan fair value adalah dengan menilai hasil dari terjadinya perubahan status serta bagaimana perubahan tersebut akan berpengaruh terhadap nilai.

Contoh-Contoh Fair Value

Ada beberapa contoh fair value yang seringkali digunakan di berbagai perusahaan. Masing-masing jenis fair value  mempunyai tujuan yang berbeda. Dua contoh jenis fair value adalah:

1. PSAK 68

Nilai wajar yang satu ini ditujukan untuk liabilitas dan aset dalam sebuah transaksi di suatu tanggal tertentu. Asumsi yang mendasari perhitungan fair value ini adalah pelaku pasar akan bertindak berdasarkan standar akuntansi yang terbaik pada saat menetapkan harga untuk menjual suatu aset.

Liabilitas dan aset menjadi suatu subjek untuk mengukur nilai wajar karena saat akan mengalihkan liabilitas atau menjual aset, entitas tidak akan mengalami kerugian karena nilainya terlalu rendah.

2. Nilai wajar pada aset non keuangan

Aset non keuangan merupakan aset yang membawa jumlah Rupiah yang bisa berubah-ubah seiring dengan berlalunya waktu. Contoh dari aset non keuangan ini adalah fasilitas fisik suatu pabrik, persediaan, dan goodwill.

Perbedaan Antara Fair Value dan Present Value

Present value atau nilai kini adalah metrik lain yang perlu dipahami selain nilai wajar. Present value merupakan suatu konsep yang menjelaskan bahwa nilai uang saat ini lebih tinggi dari nilai uang di masa depan dalam jumlah yang sama. Apa yang membuat nilai kini berbeda dari nilai wajar?

  • Nilai Wajar

Fair value merupakan suatu estimasi atau perkiraan dari nilai yang akan diperoleh aset di masa yang akan datang. Nilai wajar ini bisa diperoleh dari nilai aset terakhir atau nilai aset masa lalu dan dibandingkan dengan nilai aset saat ini.

  • Nilai Kini

Nilai kini atau present value merupakan nilai waktu suatu aset. Nilai aset hari ini bisa lebih berharga dibandingkan dengan nilai aset di masa yang akan datang. Hal ini karena adanya inflasi yang bisa mengurangi nilai aset dari waktu ke waktu.

Artinya, berapapun nilai aset yang yang Anda miliki saat ini, nilai ini akan berkurang di masa depan karena terpengaruh oleh inflasi.

--

Fair value atau nilai wajar bisa membantu Anda untuk memperkirakan harga yang tepat untuk produk yang akan Anda lepas ke pasaran. Nilai wajar tidak sama dengan nilai kini atau present value. Pahami perbedaannya agar Anda bisa menggunakan setiap jenis matrik dengan benar dan optimal.

0 Response to " Pengertian Fair Value, Cara Menghitung, dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel