Definisi Recurring Transactions, Manfaat, Contoh, Dan Cara Kerja
Recurring transactions atau transaksi berkala adalah sistem pembayaran otomatis yang dilakukan secara rutin pada interval tertentu, seperti bulanan atau tahunan.
Sistem ini semakin populer di era digital karena mampu mengotomatisasi proses pembayaran, khususnya bisnis yang mengandalkan model bebasis langganan.
Menurut survei PWC Indonesia pada 2019, sekitar 30% konsumen di Indonesia telah memanfaatkan sistem pembayaran ini untuk membayar tagihan bulanan.
Hal ini menunjukkan potensi besar untuk memperluas penggunaan recurring transactions di berbagai sektor.
Dengan efisiensi yang ditawarkan, tidak mengherankan jika metode ini semakin menjadi standar dalam dunia pembayaran modern.
Apa itu Recurring Transactions?
Recurring transactions, atau transaksi berkala, adalah jenis transaksi di mana pembayaran dilakukan secara otomatis pada interval yang telah ditentukan sebelumnya.
Proses ini dirancang untuk menghilangkan kebutuhan akan intervensi manual dalam pembayaran berulang, seperti langganan layanan streaming atau biaya keanggotaan.
Dalam sistem ini, pelanggan memberikan otorisasi awal untuk pembayaran otomatis, yang kemudian akan terus dilakukan hingga pelanggan membatalkannya atau hingga kontrak selesai.
Manfaat Recurring Transactions
Recurring transactions atau transaksi berkala tidak hanya memudahkan proses pembayaran bagi pelanggan, tetapi juga memberikan berbagai keuntungan strategis bagi bisnis.
Berikut adalah manfaat dari penerapan recurring transactions:
1. Hemat Waktu dan Tenaga
Salah satu keunggulan utama recurring transactions adalah efisiensi waktu. Dengan sistem pembayaran otomatis, bisnis tidak perlu lagi membuat invoice atau tagihan secara manual setiap bulan.
Baca juga: Komponen Dalam Invoice yang Harus Ada
Pelanggan juga tidak perlu repot mengingat tanggal pembayaran atau melakukan transfer secara manual.
2. Kelancaran Arus Kas
Recurring transactions membantu menjaga arus kas bisnis tetap stabil. Dengan pembayaran otomatis melalui recurring transactions, risiko keterlambatan pembayaran yang dilakukan pelanggan dapat diminimalkan.
Hal ini memastikan bisnis menerima pendapatan tepat waktu, yang sangat penting untuk perencanaan keuangan dan operasional.
Keuntungan:
- Bisnis dapat memprediksi pendapatan secara lebih akurat.
- Memudahkan pengelolaan anggaran untuk kebutuhan operasional.
3. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Pelanggan cenderung merasa lebih nyaman dengan layanan yang tidak memerlukan proses manual berulang. Dengan recurring transactions, pelanggan tidak perlu khawatir tentang lupa membayar atau kehilangan akses ke layanan yang mereka gunakan.
Hasilnya: Pengalaman pelanggan menjadi lebih baik.
4. Meningkatkan Profesionalitas Bisnis
Menggunakan sistem recurring transactions menunjukkan bisnis Anda mengikuti perkembangan teknologi dan memahami kebutuhan pelanggan akan kemudahan.
Hal ini menciptakan citra profesional dan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap bisnis Anda.
5. Otomatisasi yang Mendukung Skalabilitas
Recurring transactions memungkinkan bisnis untuk tumbuh tanpa terbebani oleh proses manual yang memakan waktu.
Sistem ini dapat diterapkan di berbagai skala bisnis, mulai dari UKM hingga perusahaan besar.
Dengan pembayaran yang otomatis, bisnis dapat fokus pada pengembangan produk atau layanan tanpa khawatir tentang administrasi pembayaran.
6. Pengelolaan Keuangan yang Lebih Mudah
Sistem pembayaran otomatis ini mempermudah bisnis dalam mengelola keuangan. Dengan adanya data pembayaran yang terstruktur, laporan keuangan dapat disusun dengan lebih cepat dan akurat.
Manfaat bagi keuangan bisnis:
- Meminimalkan kesalahan manusia dalam pencatatan pembayaran.
- Memudahkan rekonsiliasi keuangan.
7. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Pelanggan yang merasa puas dengan kemudahan pembayaran cenderung akan tetap menggunakan layanan Anda. Selain itu, dengan model langganan, pelanggan akan memiliki keterikatan lebih besar dengan bisnis Anda karena pembayaran berjalan secara otomatis.
Perbedaan antara Transaksi Berkala dan Transaksi Satu Kali
Berbeda dengan transaksi satu kali (one-time transaction) yang hanya berlangsung sekali, recurring transactions melibatkan jadwal pembayaran yang konsisten.
Transaksi berkala tidak memerlukan konfirmasi ulang dari pelanggan setiap kali pembayaran dilakukan, selama ada persetujuan awal. Contohnya, pembayaran untuk paket bulanan sebuah aplikasi dilakukan secara otomatis tanpa perlu mengisi ulang data kartu kredit setiap bulan.
Sebaliknya, transaksi satu kali mengharuskan pelanggan untuk memulai proses pembayaran setiap kali diperlukan, seperti membeli produk di toko online. Dengan transaksi berkala, efisiensi meningkat karena pelanggan tidak perlu mengulang langkah yang sama berulang kali.
Contoh Penggunaan Recurring Transactions
1. Layanan Streaming
Salah satu contoh paling umum adalah pembayaran untuk layanan streaming seperti Netflix atau Spotify. Pelanggan membayar biaya bulanan secara otomatis untuk tetap mendapatkan akses ke konten premium.
2. Keanggotaan Gym
3. Pembayaran Tagihan Bulanan
4. Bisnis Lokal
Cara Kerja Recurring Transactions
Recurring transactions, atau transaksi berkala, bekerja dengan cara mengotomatisasi pembayaran berdasarkan interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses transaksi berkala:
1. Persetujuan Awal dari Pelanggan
Pelanggan memberikan otorisasi kepada bisnis atau penyedia layanan untuk menarik pembayaran secara otomatis dari metode pembayaran yang dipilih, seperti kartu kredit, debit, direct debit, atau dompet digital. Biasanya, ini dilakukan selama proses pendaftaran atau pembelian pertama.
2. Penjadwalan Pembayaran
Setelah otorisasi diberikan, sistem pembayaran akan menjadwalkan transaksi secara otomatis sesuai dengan interval yang telah disepakati (misalnya per bulan, per 6 bulan atau per tahun).3. Pemrosesan Otomatis oleh Merchant
Pada waktu yang telah dijadwalkan, sistem merchant (pedagang) akan memproses pembayaran melalui penyedia layanan pembayaran. Proses ini tidak memerlukan tindakan lebih lanjut dari pelanggan.
4. Notifikasi Pembayaran
Sebagian besar layanan recurring transactions memberikan notifikasi kepada pelanggan setelah pembayaran berhasil diproses. Hal ini diberikan ntuk memastikan transparansi dan menjaga kepercayaan pelanggan.
5. Penghentian atau Pembatalan
Pelanggan atau merchant dapat menghentikan recurring transactions kapan saja, biasanya melalui pengaturan akun atau sistem layanan pelanggan. Pembayaran juga dapat dihentikan jika metode pembayaran yang terdaftar mengalami masalah, seperti kartu yang kadaluwarsa atau saldo yang tidak mencukupi.
Recurring transactions akan terus berjalan hingga salah satu pihak membatalkan atau hingga semua kewajiban pembayaran telah terpenuhi. Berikut beberapa alasan pembatalan:
- Pelanggan menghentikan langganan.
- Penyelesaian kontrak atau layanan.
- Ketidakcocokan dalam metode pembayaran, seperti kartu yang tidak valid.
Penting bagi bisnis untuk menyediakan opsi pembatalan yang mudah diakses untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan meminimalkan keluhan.
Metode Pembayaran pada Recurring Transactions
Dalam sistem recurring transactions, metode pembayaran digunakan untuk memastikan proses pembayaran yang dilakukan customer berjalan otomatis dan lancar.
1. Kartu Kredit/Debit
Kartu kredit dan debit adalah metode pembayaran paling populer untuk recurring transactions. Dalam sistem ini, pelanggan memberikan otorisasi kepada merchant untuk menyimpan informasi kartunya dan memproses pembayaran secara otomatis pada interval tertentu.
Stored Credential Transaction Framework
Transaksi ini menggunakan kerangka yang memungkinkan merchant untuk menyimpan informasi kartu pelanggan. Dalam kerangka ini, ada dua jenis transaksi:- Merchant-Initiated Transactions (MIT): Merchant memulai pembayaran berdasarkan otorisasi awal pelanggan. Pelanggan tidak terlibat secara aktif dalam setiap transaksi setelah persetujuan pertama.
- Customer-Initiated Transactions (CIT): Pelanggan memulai proses transaksi dengan memberikan persetujuan langsung setiap kali pembayaran dilakukan.
Keuntungan:
- Proses cepat dan otomatis.
- Banyak diterima oleh merchant di seluruh dunia.
Tantangan:
- Kartu yang kadaluwarsa dapat menyebabkan kegagalan pembayaran.
- Potensi risiko keamanan jika data kartu tidak dikelola dengan baik.
2. Direct Debit
Direct debit adalah metode pembayaran di mana dana ditarik langsung dari rekening bank pelanggan berdasarkan otorisasi yang diberikan.
Metode ini biasanya digunakan untuk pembayaran tagihan rutin, seperti utilitas (listrik, gas, air), layanan asuransi, keanggotaan gym, atau layanan berlangganan lainnya.
Proses Mandat
Merchant memerlukan mandat pelanggan sebagai izin untuk menarik dana. Mandat ini dapat dibuat melalui dokumen fisik atau digital, tergantung pada kebijakan bank atau penyedia layanan.Keuntungan:
- Biaya transaksi lebih rendah dibandingkan kartu kredit.
- Stabilitas pembayaran karena terhubung langsung ke rekening bank.
Tantangan:
- Pelanggan perlu memastikan saldo mencukupi di rekeningnya.
3. Dompet Digital (Digital Wallets)
Dompet digital seperti PayPal, Google Pay, dan Apple Pay juga mendukung recurring transactions. Sistem ini semakin populer karena kemudahan penggunaannya dan fleksibilitas yang ditawarkan.
Contoh: PayPal Reference Transactions
- Merchant dapat mengatur pembayaran berkala melalui fitur PayPal Reference Transactions. Fitur ini memungkinkan pengaturan jadwal dan jumlah pembayaran sesuai kebutuhan.
- Pelanggan hanya perlu memberikan otorisasi sekali, dan PayPal akan menangani pembayaran otomatis pada interval yang ditentukan.
Keuntungan:
- Proses cepat dan mudah digunakan.
- Mendukung pembayaran internasional dengan berbagai mata uang.
Tantangan:
- Biaya transaksi relatif lebih tinggi dibandingkan direct debit.
- Tidak semua merchant mendukung dompet digital tertentu.
0 Response to "Definisi Recurring Transactions, Manfaat, Contoh, Dan Cara Kerja"
Post a Comment