Kupon SBR009 Menggiurkan, Untungnya Besar! Berikut Simulasinya

Generasi milenial saat ini mulai melirik instrumen investasi Saving Bond Ritel (SBR). Mereka mulai menyadari pentingnya memiliki portofolio investasi. Dan untuk saat ini SBR terbaru yang bisa menjadi pilihan adalah SBR009. Instrumen investasi dengan risiko yang kecil ini akan diliris pada 27 Januari 2020 dengan imbal hasil sebesar 6,3% per tahun. Sementara itu jatuh temponya 2 tahun.

Saving Bond Ritel SBR009 adalah instrumen/portofolio investasi SBR ke-9 yang dikeluarkan pemerintah melalui unsur pelaksana Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yaitu Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Dengan membeli atau memiliki SBR009 artinya kamu sudah membantu pembangunan infrastruktur nasional dan menambah basis investor di dalam negeri.

Masyarakat bisa memesan seri SBR terbaru ini secara online melalui mitra distribusi (MiDis) yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan mulai 27 Januari - 13 Februari 2020. Modal untuk membeli SBR009 sangat terjangkau, mulai Rp1 juta saja hingga Rp3 miliar.

Simulasi Kupon SBR009

Saat ini Saving Bond Ritel (SBR) terbaru telah terbit, yaitu SBR009. Jika kupon SBR008 pada tahun lalu dengan tingkat 7,20% yang dibayarkan per bulan, maka kupon SBR009 ini sebesar 6,3%. Berikut kami berikan simulasi perhitungannya.

Nah, kalau investor membeli surat utang tersebut sebesar Rp 50 juta, berapa imbal hasilnya?

• Jumlah pembelian SBR 009 senilai  Rp 50.000.000
• Kupon 6,3%
• Imbal hasil kotor yang diterima per tahun: Rp 50.000.000 x 6,30% = Rp 3.150.000,00
• Per bulan: Rp 3.150.000 : 12 = Rp 262.500
• Kena pajak kupon 15% per bulan : Rp 262.500 x 15% = Rp 39.375
• Maka keuntungan bersih yang diperoleh per bulan : Rp 262.500 – Rp 39.375 = Rp 223.125
• Jika sampai dengan jatuh tempo, maka nominal perdana ditambah dengan imbal hasil adalah: Rp. 50.000.000 + (Rp. 223.125 x 24) = Rp. 55.355.000

Keunggulan investasi SBR009

Selain dapat membantu pembangunan nasional baik untuk infrastruktur atau peningkatan kualitas SDM Indonesia dan menambah basis investor di dalam negeri. Ada beberapa keunggulan lainnya dari SBR009, diantaranya:

1. Pembayaran untuk kupon SBR009 dan nominal pokoknya akan ditanggung oleh undang-undang SUN yang dananya disediakan oleh APBN setiap tahunnya.
2. Pemerintah juga menyediakan fasilitas early redemption pada SBR009 tanpa dikenakan redemption cost sampai pada saat jatuh tempo.
3. Bunga SBR009 yang diberikan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bunga yang diberikan oleh deposito pada umumnya.
4. Untuk risiko gagal bayar dalam SBR009 sangat rendah, karena pembiayaan dijamin dan dikelola langsung oleh pemerintah.

Portofolio investasi SBR009 ini sangat cocok untuk kaum milenial yang menginginkan investasi dengan jangka waktu menengah. Sedangkan bagi yang sudah pensiun, SBR009 ini bisa digunakan untuk alternatif dari deposito mengingat keuntungannya lebih baik dibandingkan deposito. Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR009 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi salah satu dari 24 MiDis yang tersedia.  MiDis tersebut yaitu:

1. OCBC NISP
2. DBS
3. Bahana Sekuritas
4. Modalku
5. Maybank
6. PaninBank
7. Invisee
8. Trimegah securities
9. UOB
10. Investree
11. Bareksa
12. Commonwealth Bank
13. BNI
14. Mandiri
15. Tanamduit
16. Bank BTN
17. CIMB Niaga
18. Permata Bank
19. HSBC
20. Mandiri Sekuritas
21. Danamon
22. Bank BRI
23. Danareksa Sekuritas
24. BCA

Ingat, jika kamu memiliki banyak jenis aset untuk investasi atau istilahnya adalah diversifikasi, tentu akan membantu kamu untuk mengurangi risiko dalam berinvestasi. Sejalan potensinya, bahwa saham akan bergerak sejalan dengan prospek perusahaan, obligasi dan properti yang juga dipengaruhi oleh suku bunga. Untuk itu sangat disarankan berinvestasi tidak dengan satu jenis instrumen investasi saja.

Jika kamu memiliki ketertarikan untuk berinvestasi terutama kamu yang ingin memiliki jenis investasi jangka pendek atau menengah, SBR009 bisa menjadi pilihan kamu. Tetapi, untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih optimal, jangan lupa untuk diversifikasi untuk mengurangi risiko yang ada.

Share this post