Apa itu Private Equity? Begini Cara Kerjanya

Mungkin masih asing bagi sebagian orang terkait dengan perusahaan private equity. Perusahaan private equity adalah perusahaan yang menjalankan model bisnis melalui kegiatan akuisisi saham perusahaan lain yang dianggap masih murah kemudian diperbaiki tingkat kinerjanya dan selanjutnya dapat dimiliki selamanya atau dijual kembali. 

Sebagai contoh salah satu pengusaha yang mengembangkan bisnis private equity adalah Sandiaga Uno. Pada tahun 1997 saat Indonesia mengalami krisis moneter, Sandiaga Uno mendirikan perusahaan di bidang private equity.




Sebelum mempelajari apa itu private equity dan cara kerja perusahaan private equity sebaiknya pahami dulu bahwa investasi dengan melalui saham terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
  • Investasi langsung, yang mana investor turun langsung dalam kegiatan operasional usahanya, memiliki kontrol terhadap usahanya. 
  • Investasi tidak langsung, dikenal dengan sebutan investasi portofolio. Investor tidak perlu hadir secara fisik, cukup sebagai pemegang sahamnya saja dan tidak memiliki kendali terhadap usahanya. 
Dari dua jenis investasi melalui saham tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perusahaan private equity sebagai pengelola uang investor cenderung melakukan investasi langsung.


Apa itu Private Equity?

Sebagai negara berkembang, perekonomian Indonesia banyak terpengaruhi konsep usaha dari pengusaha di negara maju, Private equity adalah contoh bentuk usaha yang ‘lahir dan besar’ diluar negeri dan perlahan mulai diterapkan di Indonesia.

Sederhananya, kegiatan private equity adalah mengakuisisi perusahaan untuk dikendalikan agar dapat beroperasi lebih baik dengan harapan meningkatnya nilai dari sahamnya dan mendapatkan profit dari margin investasinya. Private equity melakukan akuisisi berdasarkan tipe dari peruntukan funds nya, tipe tersebut menjadi pembeda kemana dan dengan skema transaksi apa dana akan investasikan.


Cara Kerja Perusahaan Private Equity

Industri private equity mengambil fokus pada bidang finance. Para investor umumnya berasal dari kelompok-kelompok seperti individu dengan penghasilan yang tinggi, keluarga investor di perusahaan swasta, dan dari pengelolaan dana pensiun. Kelompok-kelompok tersebut mengharapkan tingkat return yang tinggi dari investasi yang mereka tanamkan.

Lalu, bagaimana cara kerja perusahaan private equity tersebut?

Berdasarkan konsepnya, private equity ini muncul dari "perkawinan" atau penggabungan dua model bisnis antara investment banking (financial advisor memberikan advise atau saran keuangan kepada klien mereka ketika melakukan transaksi keuangan) dan consulting management work (memberikan jasa pengetahuan terkait investasi kepada klien). Perkawinan dua model binis tersebut menjadi bidang usaha private equity, yaitu dengan melakukan investasi pengelolaan portofolio melalui perhitungan bisnis yang matang untuk mendapatkan hasil investasi yang bagus.

Kegiatan usaha private equity menekankan pada perbaikan hasil. Perusahaan private equity memberikan dukungan pada kepemilikan saham perusahaan yang diakuisisinya. 

Perusahaan private equity bekerja secara bersama-sama dengan pihak manajemen perusahaan yang ditanganinya untuk memperbaiki operasional perusahaan. Jika diperlukan, private equity akan menjalankan strategi bisnis baru. Oleh karenanya, bisnis model ini sering terkesan ambisius. 

Bentuk private equity mencakup gabungan dana, pertumbuhan, investasi dan pembiayaan ekuitas. Investor pada perusahaan private equity mencari cara untuk menghasilkan bunga pada perusahaan atau keuntungan dari aktivitas manajemen perusahaan. Dengan profit perusahaan yang semakin meningkat, maka nilai perusahaan tersebut juga ikut meningkat dan kemudian nilai jual investasinya semakin tinggi.

Private equity membantu perusahaan yang ditanganinya untuk dapat mempercepat proses penciptaan nilai dan membantu mempercepat pencapaian tingkat kinerja yang lebih tinggi guna menghasilkan profit atau keuntungan.


Istilah-istilah dalam Model Usaha Private Equity

Untuk lebih mengenal dan memahami private equity, berikut ini adalah istilah-istilah yang sering digunakan oleh para investor private equity, yaitu:

  1. Angel investor, seed funder, dan private funders, yaitu individu dengan kekayaan bersih tinggi yang berinvestasi di tahap awal startup (perusahaan rintisan). Hal ini umumnya didapatkan melalui hubungan pertemanan atau persaudaraan dengan pihak yang memiliki dana berlebih (sangat kaya). 
  2. ”A” round, yaitu pembiayaan di mana pihak kapitalis menanamkan dananya pada perusahaan yang dijamin oleh angel investor. 
  3. Dutch auction atau initial public offering (IPO), yaitu di mana penawar tertinggi mendapatkan kesempatan untuk membeli saham pertama kali dan yang selanjutnya untuk yang tertinggi kedua, ketiga dan selanjutnya.
  4. Exit strategy, yaitu strategi pendekatan private equity yang digunakan untuk mengubah kepemilikan saham perusahaan menjadi dividen tunai (kas).
  5. LBO (leveraged buyout), yaitu akuisisi perusahaan lain di mana investor memainkan mayoritas pengawasan pada perusahaan tersebut dengan menggunakan sejumlah besar uang pinjman. 
  6. Mezzanine capital, yaitu bentuk pembiayaan modal dengan risiko kredit yang lebih tinggi karena tidak ada jaminan dalam bentuk collateral atau aset manakala terjadi kebangkrutan.
  7. Venture capital, yaitu pembiayaan modal yang berspesialisasi pada perusahaan rintisan (startup) dan umumnya berisiko lebih tinggi dibandingkan investor private equity lainnya.



Itulah ulasan mengenai apa itu private equity. Model bisnis ini cukup menarik di kalangan para investor, di mana sebagai bentuk usaha dengan cara mengkonversikan uang menjadi profit dengan skema yang lebih kompleks dan beragam, umumnya berupa pembelian saham. Dana dari investor dikumpulkan dan kemudian dikelola untuk diinvestasikan melalui akuisisi perusahaan lain.

0 Response to "Apa itu Private Equity? Begini Cara Kerjanya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel