Pengertian RDN, Fungsi, dan Perbedaan Antara RDN dan SID

RDN adalah satu di antara banyak istilah yang sering digunakan dalam dunia investasi saham. RDN merupakan singkatan dari Rekening Dana Nasabah yang khusus diciptakan untuk bertransaksi di pasar saham. Lantas apa fungsi dan kegunaan dari RDN? Apa pula perbedaannya dengan SID?

Mengetahui dan memahami berbagai hal seputar rekening dana nasabah sangatlah penting, terutama bagi Anda yang baru saja menggeluti bursa saham. Simak pembahasan lengkap berikut untuk mengenal lebih dekat mengenai RDN.



Pengertian RDN

Rekening Dana Nasabah (RDN) merupakan satu dari beberapa bentuk rekening dana. Tidak seperti rekening pada umumnya, RDN hanya dapat diadministrasikan oleh bank-bank tertentu yang sudah ditunjuk sesuai ketetapan OJK.

Dari semua bank yang ada di Indonesia, hanya 17 bank yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk membuka rekening dana nasabah antara lain Bank Mandiri, Bank BCA, Bank CIMB Niaga, BRI, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank BNI, dan beberapa bank lainnya.

Rekening dana nasabah juga disebut sebagai rekening dana investor. Secara umum rekening ini digunakan untuk melakukan transaksi saham, terutama untuk pembelian. Dengan rekening ini seorang investor dapat melakukan pembayaran untuk pembelian saham.

Meskipun berbeda dengan rekening pada umumnya, RDN memiliki sedikit kesamaan dengan rekening yang biasa Anda gunakan. Salah satunya adalah satu investor diperbolehkan mempunyai lebih dari satu RDN di berbagai sekuritas yang berbeda. 

Prinsip penggunaan rekening dana nasabah juga cukup sederhana. Setelah membuat dan memiliki RDN, Anda harus mengisi rekening tersebut sebelum bertransaksi. Misalnya seorang investor mengisi rekening dengan jumlah Rp 5 juta. Dana tersebut dapat digunakan untuk membeli saham.

Apabila dana di dalam rekening telah habis, investor tidak dapat membeli saham sebelum melakukan penyetoran. Jadi bisa dikatakan bahwa cara kerja RDN menyerupai dompet digital yang dapat di top-up sesuai kebutuhan.

Fungsi dan Kegunaan RDN


RDN adalah salah satu komponen penting dalam dunia investasi. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, secara umum rekening dana nasabah berfungsi untuk melakukan transaksi saham. Dengan rekening dana nasabah, Anda dapat menyetorkan dana investasi ke satu rekening saja.

Ini berarti Anda tidak perlu lagi menyetorkan dana ke rekening reksadana yang berbeda-beda. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa rekening dana nasabah berperan mempermudah proses transaksi pembelian saham.

Saat ini banyak investor yang telah menggunakan RDN untuk menyelesaikan pembelian saham. Cara menggunakan rekening ini juga cukup mudah dan tidak jauh berbeda dengan dompet digital yang mungkin telah Anda manfaatkan sebelumnya.

Sebelum bertransaksi, Anda terlebih dahulu menyetor uang ke rekening dana nasabah. Rekening tersebut nantinya akan terhubung dengan aplikasi sekuritas yang Anda pilih untuk melakukan pembelian saham.

Kabar baiknya, Anda bisa membuka beberapa rekening di sekuritas yang berbeda. Misalnya Anda membuka akun di sekuritas X, maka Anda akan membuat RDN untuk sekuritas tersebut. Begitu juga ketika Anda memiliki akun di sekuritas lain.

Cara pembuatan rekening dana nasabah juga cukup mudah. Terlebih dahulu pilih sekuritas yang ingin Anda gunakan untuk membeli saham dan ajukan permohonan pembukaan RDN. Selanjutnya Anda diharuskan menyetorkan deposit awal yang jumlahnya telah ditetapkan oleh sekuritas.

Perbedaan RDN dan SID




Selain rekening dana nasabah, ada pula istilah single investor identification (SID) yang juga sering digunakan oleh investor. SID merupakan alat yang berfungsi untuk menunjukkan identitas Anda sebagai investor sehingga setiap orang hanya diperbolehkan memiliki satu SID.

Tidak sedikit investor pemula yang kesulitan membedakan antara rekening dana nasabah dan single investor identification. Lantas apa saja perbedaan antara RDN dan SID? Berikut beberapa poin yang perlu Anda perhatikan:

1. Fungsi

Dari segi fungsi, RDN dan SID mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. RDN merupakan rekening yang digunakan untuk melakukan transaksi saham. Rekening ini nantinya akan dipakai untuk proses pembelian saham di sekuritas yang Anda pilih.

Sedangkan SID merupakan kartu yang berfungsi menunjukkan identitas Anda sebagai investor. Fungsi lain dari kartu identitas ini adalah untuk memudahkan investor memantau aset secara daring serta mempermudah investor mengakses portofolionya.

2. Jumlah Kepemilikan

Perbedaan antara RDN dan SID juga terlihat dari kepemilikan. Seorang investor diperbolehkan memiliki banyak rekening dana nasabah sesuai dengan sekuritas yang dipilih. Tidak ada batasan jumlah rekening yang boleh Anda miliki.

Semakin banyak Anda mempunyai akun di berbagai sekuritas, semakin banyak pula RDN yang dimiliki. Pastikan masing-masing rekening memiliki deposit untuk bertransaksi. 

Hal ini berbeda dengan SID. Karena berfungsi seperti KTP, Anda hanya diperolehkan mempunyai satu SID saja. Setiap investor tidak diperkenankan memiliki lebih dari satu SID meskipun membuka akun di berbagai sekuritas dan mempunyai banyak rekening dana nasabah.

3. Cara Pembuatan

Sebenarnya alur pembuatan RDN dan SID hampir sama. Kendati demikian, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Untuk membuat RDN, Anda harus memilih sekuritas yang diinginkan karena pembukaan dilakukan pada perusahaan sekuritas alih-alih di BEI.

Sedangkan proses pembuatan SID dibagi menjadi beberapa kategori sesuai dengan peruntukannya. Apabila Anda seorang pemodal, Anda dapat mengajukan pembuatan SID melalui Biro Administrasi Efek. Namun jika Anda seorang nasabah, permohonan dapat diajukan melalui bank kustodian.

Bank kustodian merupakan bank yang telah memiliki rekening di KSEI. Selanjutnya pihak KSEI akan membuat kartu identitas sesuai dengan data yang dilampirkan oleh nasabah.

Singkatnya, RDN adalah rekening yang digunakan untuk menampung dana untuk keperluan transaksi saham. Pembuatan rekening hanya dapat dilakukan di bank-bank tertentu yang telah ditunjuk oleh pihak yang berwenang.

0 Response to "Pengertian RDN, Fungsi, dan Perbedaan Antara RDN dan SID"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel