Ini Lho Metode Pencatatan Jurnal Saham Treasuri!

Saat ini investasi sudah semakin populer bahkan para kaum muda pun ikut melakukannya. Jenis investasi sendiri ada banyak sekali dan salah satu yang banyak diminati adalah saham. Saham treasuri adalah salah satu istilah dalam dunia saham yang sepertinya masih cukup asing di kalangan masyarakat awam.

Saham jenis ini memang biasanya bukan diterapkan atau dikelola oleh perorangan / individu melainkan oleh sebuah perusahaan / lembaga atau organisasi yang skalanya cukup besar. Berikut adalah definisi yang tepat dari saham treasuri, tujuan, metode pencatatan, jurnal, dan hal terkait lainnya.




Apa itu Saham Treasuri?


Saham treasuri adalah saham beredar di pasar saham yang dibeli kembali oleh perusahaan penerbit saham itu sendiri. Jadi setiap perusahaan atau perseroan memiliki wewenang untuk menerbitkan sejumlah saham tertentu, yang dikenal dengan istilah "saham beredar". 

Dari total jumlah saham beredar ini, beberapa saham dibatasi (tidak dapat diperdagangkan kecuali jika kondisi tertentu terpenuhi), dan sejumlah lain / sisanya tetap bisa diperdagangkan secara publik, yang disebut dengan istilah "float".

Nah, saham treasuri ini adalah saham yang awalnya menjadi bagian dari “saham beredar” tadi, yang kemudian dibeli kembali oleh si perusahaan yang menerbitkan saham. Biasanya, perusahaan akan menggunakan salah satu dari tiga metode berikut untuk membeli kembali saham yang sudah diedarkan:

  • Membeli saham dari sejumlah pemegang saham jika saham yang diedarkan tadi sudah dibeli oleh pihak lain. Metode ini biasa disebut penawaran tender.
  • Membeli saham secara langsung di pasar saham terbuka jika sejumlah saham tersebut belum dibeli oleh pihak lain.
  • Metode lelang (perusahaan menentukan berapa banyak lembar saham yang ingin dibeli kembali, lalu para pemegang saham yang sudah membeli saham beredar di pasar saham tadi akan diundang untuk menawar saham mereka, dengan harga yang diinginkan oleh si pemegang saham).

Tujuan Saham Treasuri


Secara sekilas, gambaran situasi di atas pastinya terasa aneh atau membingungkan bagi sebagian besar orang awam. Tapi sebenarnya, ada sejumlah alasan atau tujuan mengapa perusahaan melakukan kebijakan saham treasuri seperti hal tersebut di atas. Beberapa tujuan paling umum saham treasuri adalah:


1. Sebagai Simpanan Dana atau untuk Dijual Kembali

Saham treasuri biasanya merupakan salah satu bentuk cadangan atau simpanan dana yang sengaja disisihkan oleh perusahaan untuk digunakan di masa depan, seperti membayar investasi atau melakukan akuisisi bisnis milik kompetitor. 

Saham jenis ini juga bisa diterbitkan kembali untuk diperdagangkan di kalangan karyawan perusahaan sendiri atau secara interen.

2. Trik untuk Mendongkrak Harga Saham

Tindakan membeli kembali saham yang sudah beredar oleh perusahaannya yang sama akan menurunkan jumlah saham yang beredar, dan hal ini akan berdampak pada meningkatnya harga saham beredar karena jumlahnya yang semakin sedikit tadi.

3. Mengalami Undervaluation

Istilah undervaluation mengarah pada suatu kondisi ketika harga dari suatu investasi atau sekuritas sedang berada di bawah harga normal, bisa karena perusahaan sedang bermasalah dan sahamnya turun, atau karena kondisi lain.

Jadi saat si perusahaan penerbit saham tadi sedang bermasalah atau kinerjanya tidak bagus misal, dan saham perusahaan mengalami undervaluation, biasanya perusahaan akan mengambil kebijakan berupa treasury dengan melakukan pembelian kembali saham yang sudah beredar untuk membuat harga saham tetap stabil atau kembali mengelami kenaikan.

Pada saat yang sama, tindakan ini juga akan memberikan keuntungan kepada para pemegang saham yang tersisa.

4. Dijadikan Dividen

Ada juga kemungkinan bahwa saham beredar dibeli kembali oleh perusahaan penerbit untuk dijadikan dividen (dibagikan kepada para investor pejabat, atau pegawai perusahaan dengan kriteria tertentu sebagai bentuk hadiah dari si perusahaan). 

Metode Pencatatan Saham Treasuri Adalah




Secara umum, ada dua metode pencatatan untuk pembelian saham beredar (treasuri) yang dilakukan oleh perusahaan, yaitu:


1. Metode Pencatatan Nilai Nominal

Pada metode ini, penjualan awal saham akan dicatat di catatan neraca perusahaan sebagai saham biasa, lalu keuntungan yang diperoleh bisa diberi label sebagai uang tunai yang ditempatkan di bawah kategori debit.

2. Metode Pencatatan Harga Perolehan

Metode ini akan menempatkan harga saham treasuri yang sudah dibeli pada rekening saham treasuri. Jika saham ini belum dijual lagi, maka akan mengurangi jumlah modal. 

Jika kemudian dijual dan harganya lebih tinggi, maka selisih harga akan dimasukkan ke dalam rekening agio saham treasury. Sedangkan jika dijual dan harganya lebih rendah, maka selisih harga akan masuk dalam kategori rekening laba tidak dibagi.

Jurnal dan Contohnya


Sebagai contoh sederhana, sebuah perusahaan misalnya bernama PT Jaya Abadi telah menjual sebanyak 20.000 lembar saham pada tanggal 1 Agustus 2021. Saham tersebut sebelumnya / awalnya dibeli dengan harga per lembar adalah Rp 10.000. 

Lalu setelah beberapa saat diedarkan, PT Jaya Abadi membeli kembali sejumlah saham dengan harga Rp 15.000 per lembar saham. Maka jurnal saham treasuri yang dibuat oleh PT Jaya Abadi pada metode pencatatan keuangannya adalah sebagai berikut:



Berdasarkan contoh ayat jurnal dari penjualan saham treasuri di atas, maka bisa dijelaskan seperti berikut:

  • Akun kas perusahaan yang didebet adalah Rp 15.000 x 20.000 lembar saham= Rp 300.000.000
  • Akun saham yang dibeli kembali (dikredit) adalah sebesar Rp 10.000 x 20.000 lembar saham= Rp 200.000.000
  • Maka, selisih dari kedua jumlah di atas (pada akun debit dan kredit) adalah Rp 100.000.000
  • Nah, selisih inilah yang akan dilaporkan sebagai ekuitas (tambahan modal disetor). Jadi, selisihnya tidak disebutkan sebagai kerugian atau keuntungan.

Secara sederhana, saham treasuri adalah saham yang kembali dibeli oleh perusahaan penerbit karena sejumlah tujuan. Lalu selisih dari penjualan saham ini (jika sahamnya memang dijual kembali / diperdagangkan) tidak dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada jurnal saham treasuri.

0 Response to "Ini Lho Metode Pencatatan Jurnal Saham Treasuri!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel