Ini 4 Cara Bersahabat dengan Waktu untuk 30 Hari Jadi Manfaat!

Sebagai makhluk Tuhan, manusia itu terbatasi oleh waktu dan bergantung padanya setiap saat. Dalam satu bulan manusia seluruh dunia ini diberi jumlah waktu yang sama, yaitu 30 hari. Namun yang membedakan adalah bagaimana setiap orang menggunakan waktu 30 harinya jadi manfaat. Ada orang yang menggunakannya hanya untuk melakukan hal yang sia-sia, namun ada juga yang menjadikan 30 hari jadi manfaat baik bagi dirinya maupun lingkungannya.

Bagaimana pun waktu dapat memengaruhi sikap bahkan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan. Aktivitas manusia yang dibatasi oleh waktu tersebut membuat segala sesuatu yang dilakukannya di dunia ini sudah barang pasti akan mendapatkan konsekuensinya. 

Via Pixabay


Manusia dapat menentukan konsekuensi apa yang akan didapatkan atas perilakunya. Jikalau ia menginginkan konsekuensi yang baik maka mengerjakan kebaikan atau kebermanfaatan merupakan kuncinya. Namun begitu juga sebaliknya, konsekuensi yang buruk akan timbul akibat dari perilaku mudarat yang dijalankannya. Karena bagaimana pun Allah SWT tidak semata-mata memberikan konsekuensi tanpa sebab.

Pembahasan mengenai waktu dan juga konsekuensi atas amal (perilaku) manusia tentu sangatlah luas, namun yang akan dibahas kali ini adalah bagaimana cara bersahabat dengan waktu. Sebagaimana kita ketahui bahwa waktu itu laksana pedang, jika tidak bisa menjadikannya sebagai teman, bisa-bisa dapat melukai pemilik atau orang di sekitarnya. Berikut adalah 4 cara "menaklukan" waktu agar hidup ini penuh dengan kebermanfaatan dan keberkahan.


1. Penuhi Hak Tubuh dan Hak Psikis

Penting sekali seseorang memiliki konsep dalam diri bahwa dirinya harus bermanfaat untuk dirinya. Mungkin terlihat egois. Sejatinya tidak. Di dalam diri manusia ada anggota tubuh baik organ dalam maupun organ luar yang harus dicintai oleh pemilik tubuh itu sendiri. Begitu juga psikis dalam diri manusia juga mempunyai hak yang harus dipenuhi.

Cara mencintai tubuh adalah dengan cara memenuhi hak-haknya secara sempurna, yaitu:

  • Diberi makan makanan yang halal dan bergizi.
  • Diberi penutup/pakaian yang layak.
  • Diberi waktu istirahat dan olahraga yang cukup.
  • Digauli secara baik dan patut (bagi yang sudah menikah).


Sedangkan cara yang bisa ditempuh untuk memenuhi hak psikis dalam diri manusia adalah dengan beribadah kepada Tuhan-nya. Ibadah yang dijalankan oleh manusia sejatinya adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah. Dan itu merupakan level tertinggi dalam sebuah hubungan antara manusia dengan Sang Penciptanya. Namun tidak salah juga jika beribadah karena berniat untuk mencari pahala dan surga. 

Salah satu ibadah yang sangat mudah untuk diniatkan sebagai rasa syukur kepada Allah adalah memberi atau menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Dalam wujud lebih luasnya adalah membantu orang yang membutuhkan pertolongan baik secara materi maupun non-materi.


2. Harus Selalu Merasa Bahagia


Manusia diciptakan dengan dibekali emosi. Emosi merupakan perasaan hati berupa rasa senang, sedih, marah, takut, dan benci yang timbul disebabkan kondisi tertentu yang harus dihadapinya. Untuk bisa memberikan dampak yang positif bagi sekitar syarat utamanya adalah orang tersebut harus merasa bahagia atas keberadaan dirinya. Baru kemudian akan lebih mudah untuk memberikan kebahagiaan bagi orang lain.

Nah, kunci untuk bahagia adalah rida dengan segala qada dan qadarnya Allah. Ketika sudah rida, ia tidak akan membandingkan hidupnya dengan hidup orang lain. Dan tidak membandingkan yang ia punya dengan yang dipunyai oleh orang lain.

Dari pada disibukkan dengan urusan apa yang orang lain punya, seseorang yang merasa hidupnya bahagia akan lebih mudah untuk fokus melakukan hal-hal yang produktif. Dengan lebih produktif, ia telah mampu "menaklukan" waktunya dan lebih banyak memberi makna pada sesama.


3.  Gemar Memberi/Menolong

Zakat dan Donasi via Dompet Dhuafa X Gopay


Nah, sebenarnya cara ini masih ada kaitannya dengan tips kedua, yaitu dengan gemar memberi maka seseorang akan lebih mudah untuk merasa bahagia. Alasannya adalah ketika seseorang memberi sedekah atau memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan tentu muncul rasa bahagia karena merasa hidupnya lebih bermakna.

Dengan berkembangnya dunia teknologi kini cara untuk berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan cukup banyak metode yang dapat dipilih. Salah satunya adalah dengan menggunakan layanan dari Lembaga Filantropi Islam Dompet Dhuafa yang kini sudah go digital

Berdasarkan pengalaman penulis berikut ini adalah cara untuk menyalurkan zakat, infak, dan/atau sedekah ke Dompet Dhuafa via GoPay di Gojek. 

  • Buka aplikasi Gojek cari fitur GoBills
  • Pilih menu Donasi & Zakat
  • Pilih Dompet Dhuafa pada options Lembaga Amil Zakat (LAZ)
  • Masukkan nominal zakat atau donasi yang akan ditunaikan
  • Terakhir, klik Pay Now dan masukkan PIN Gopay 


Seseorang yang gemar memberi dan/atau berbagi akan diliputi oleh Allah dengan keberkahan dalam waktunya. Memberi merupakan salah satu cara silaturahmi (menyambung hubungan) yang paling efektif. Dan manfaat dari silaturahmi adalah memperpanjang usia (keberkahan waktu). 

4. Menerapkan Work Life Balance (Menyeimbangkan Peran dalam Berkehidupan)


Dalam berkehidupan ini, seorang individu akan memiliki berbagai peran yang akan melekat dalam dirinya. Ia wajib menjalankan peran, tugas dan tanggung jawab sebagaimana mestinya. 

Sebagai contoh adalah seorang suami merupakan orang yang berperan untuk dirinya sendiri dan sekaligus menjadi kepala keluarga, ia juga berperan sebagai pasangan hidup bagi istrinya, berperan sebagai ayah di mata anaknya, berperan sebagai anak di depan orang tua dan mertuanya, berperan sebagai pekerja di hadapan bos atau karyawannya, dan berperan sebagai anggota masyarakat dalam lingkup bernegara.

Dan tak lupa, dalam berislam ia berperan sebagai muslim yang wajib patuh terhadap aturan agamanya, termasuk dalam hal salat, menunaikan zakat, dan kewajiban lainnya. 

Jadi, setidaknya seorang laki-laki yang sudah berkeluarga tersebut akan memiliki 7 peran. Ketujuh peran tersebut tentu memiliki nilai kebermanfaatan yang luar biasa jika dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Untuk bisa seperti itu, maka dibutuhkan prinsip work life balance. Ia harus mampu untuk mengalokasikan waktu dan energinya untuk berada di dua domain, yaitu lingkungan kerja dan lingkungan di luar kerja

Potret dari kehidupan work life balance dapat dilihat dalam surat An-Nur ayat 37 yang terjemahannya adalah:

“Seseorang yang ketika berdagang/jualbeli (bekerja) itu tidak lalai untuk menunaikan kewajiban terhadap Tuhannya, yaitu dalam melaksanakan salat dan menunaikan zakat”

Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa seseorang yang bekerja jangan sampai lupa untuk menjalankan salat, yaitu ia harus menjaga hubungannya dengan Sang Khalik secara baik. Kemudian, ia juga tidak dibenarkan jika hanya bekerja dan salat terus-menerus, namun lupa akan kewajibannya berupa zakat yang dapat diartikan lebih luas sebagai hubungannya dengan orang sekitarnya.

Selengkapnya mengenai cara donasi yang kekinian baik berupa zakat maupun sedekah, dan dapat dengan mudah ditunaikan sambil santai di sela-sela rutinitas harian untuk menjaga agar tetap work life balance dijelaskan di bawah ini.


Mengapa Donasi Online di Dompet Dhuafa?



Kerjasama Dompet Dhuafa dan OVO via www.dompetdhuafa.org


Banyaknya peran yang kita jalankan di dunia ini menuntut manusia agar bisa "menaklukan" waktu. Nah, salah satu cara "berlari lebih cepat" mengalahkan waktu adalah dengan dilakukannya aktivitas serba online. Termasuk, ketika ingin bersedekah/berdonasi.

Jika Anda ingin mencoba merasakan mudahnya berdonasi secara online, Dompet Dhuafa menawarkan keamanan, kemudahan, dan kepraktisan tersebut. Menyalurkan bantuan untuk sesama di Dompet Dhuafa dapat dilakukan melalui berbagai apliakasi seperti Gopay, Tokopedia, Dana, OVO, dan e-wallet lainnya.

Selain itu, yang saya senang dari lembaga ini adalah memberdayakan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis (humanitarian) dan wirausaha sosial profetik (prophetic socio-technopreneurship). Istilahnya "Berilah Kail, bukan Ikannya". Bantuan yang disalurkan dapat dipastikan tepat guna.

Dompet Dhuafa juga memiliki sejumlah program mulai dari yang berfokus di bidang kesehatan, biaya pendidikan gratis, dan juga pengembangan sosial. Lebih jelasnya tentang keunggulan program khusus dari Dompet Dhuafa adalah sebagai berikut:

  • Di bidang kesehatan, Dompet Dhuafa menyediakan fasilitas kesehatan secara gratis melalui program Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC). Lembaga ini telah berhasil mendirikan rumah sakit gratis, dengan nama RS. Rumah Sehat Terpadu, yang diperuntukkan untuk pasien dari golongan dhuafa dan masyarakat kurang mampu.
  • Di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa menyediakan beberapa program pendidikan gratis yang tidak hanya untuk anak sekolah, namun gurunya juga diberikan pelatihan agar memiliki kompetensi mengajar, mendidik dan berjiwa kepemimpinan sosial. Programnya mulai dari Smart Ekselensia Indonesia, FIS Filial, Sekolah Guru Indonesia, Kampus Umar Usman, Beastudi Indonesia, dan Makmal Pendidikan.
  • Di bidang ekonomi, Dompet Dhuafa telah menyediakan sejumlah program untuk menyediakan lahan-lahan pekerjaan baru mulai dari program Pertanian Sehat Indonesia, Kampoeng Ternak Nusantara, IMZ, Dompet Dhuafa Travel, dan Tebar Hewan Kurban, Karya Masyarakat Mandiri, Tabung Wakaf Indonesia.
  • Di bidang pengembangan sosial, Dompet Dhuafa mempunyai relawan-relawan yang siap terjun ke daerah-daerah bencana untuk membantu para korban yang sedang terkena musibah. Program-program yang dibentuk tersebut berupa Lembaga Pelayanan Masyarakat, Disaster Management Centre, Cordofa, Ideas, DDVolunteer, dan Semesta Hijau.

Nah, solusi donasi secara online melalui Dompet Dhuafa ini memudahkan bagi Anda yang sudah disibukkan dengan urusan pekerjaan dan keluarga.



Kesimpulan


Dengan diberikannya waktu yang begitu singkat di dunia ini, sudah sepantasnya manusia mempergunakan waktunya sebaik mungkin. Hidup boleh jadi memiliki jumlah waktu yang sama, namun produktivitas bisa saja berbeda. 

Time management (mengatur waktu) merupakan kunci agar seseorang bisa bersahabat dengan waktu. Seseorang harus pandai dalam mengatur waktu untuk dirinya sendiri, waktu untuk keluarga, waktu untuk lingkungan, dan tak lupa waktu untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan. 

Meskipun tidak ada yang sempurna, namun meminimalisir dampak kerugian karena lalai akan waktu dapat diupayakan. Empat hal yang perlu dilakukan sebagai manusia adalah memenuhi hak tubuh dan psikisnya, bersyukur dan selalu merasa bahagia, gemar memberi, dan menjalankan prinsip hidup work life balance. Jika keempatnya dapat dilakoni dengan baik, maka ia telah berhasil mengisi hari-harinya dengan kebermanfaatan.

Cobalah untuk menerapkan keempatnya selama 30 hari tanpa putus. Jika sudah berhasil, sangat mungkin bulan-bulan berikutnya bisa menjadi sebuah kebiasaan. Bukan menjadi beban.

0 Response to "Ini 4 Cara Bersahabat dengan Waktu untuk 30 Hari Jadi Manfaat!"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel