Apa itu Net Present Value (NPV)? Berikut Cara Menghitungnya

Dalam menjalankan proyek, tentu ada keuntungan yang diharapkan oleh pembuat proyek. Keuntungan tersebut penting diperhitungkan untuk menganalisis pengelolaan uang di masa mendatang. Salah satu cara perhitungannya dengan NPV. Net Present Value adalah metode perhitungan laba yang paling umum.

Melalui perhitungan ini, keuntungan yang sifatnya masih belum pasti dalam pembangunan proyek atau sejenisnya bisa diperhitungkan. Hal ini tentu akan memberikan keuntungan bagi Anda yang ingin menghitung perkiraan laba secara pasti.



Apa itu Net Present Value?

Apabila dilihat dari segi bahasa, Net Present Value adalah nilai bersih saat ini. Dalam penerapan dan cara mencarinya, NPV merupakan jumlah selisih yang diperoleh antara pengeluaran dengan pemasukan. Selisih tersebut selanjutnya didiskon menggunakan diskon faktor untuk mendapat jumlah yang akurat.

Perhitungan selisih antara pengeluaran dan pemasukan ini bisa menghasilkan prediksi keuntungan atau laba bersih saat ini. Tentu saja laba bersih yang dihitung saat ini hanya bersifat prediksi karena keuangan perusahaan di masa mendatang tidak bisa dipastikan.

Oleh sebab itu, perhitungan ini biasanya dilakukan oleh seorang manajer yang sudah memiliki analisis yang tajam terhadap perkiraan pemasukan beberapa tahun ke depan. Kalau prediksi pemasukan beberapa tahun ke depan meleset jauh dari perkiraan,  nilai NPV yang telah dihitung bisa tidak akurat.

Fungsi Net Present Value

NPV memiliki fungsi atau manfaat yang besar dalam bidang bisnis atau sebuah usaha. Beberapa fungsi Net Present Value adalah meliputi :

1. Mengukur Kemampuan Investasi Perusahaan

Kalau perusahaan ingin melakukan investasi untuk kepentingan bisnis dan mengembangkan usaha, proses penghitungan NPV akan membantu perusahaan untuk mengetahui kemampuan investasi. 

Ketika jumlah pemasukan yang sudah dikurangi biaya lainnya mumpuni, berarti perusahaan bisa melakukan investasi tersebut.

2. Membantu Perusahaan dalam Proyeksi Investasi

Total NPV yang sudah diketahui juga sangat membantu perusahaan dalam memproyeksikan jenis dan nilai investasi di masa yang akan mendatang. Apabila investasi memberi keuntungan, maka rencana tersebut bisa dijalankan.

Sebaliknya, jika hasil proyeksi investasi justru mendatangkan kerugian di masa mendatang tentu investasi tidak bisa dilajutkan meskipun sekilas terlihat menguntungkan. 

3. Mengetahui Kelayakan Investasi dalam Usaha

Dengan mengetahui nilai NPV yang sudah dihitung dengan kas dan total investasi, perusahaan bisa mengetahui apakah investasi tersebut layak dijalankan dalam usaha atau sebaiknya dibatalkan.  

Tanpa adanya perhitungan NPV, perusahaan akan kesulitan melakukan perhitungan secara efektif di masa depan. Oleh karenanya, ketika memiliki rencana untuk melakukan investasi,  perhitungan NPV juga wajib diajukan sebagai bukti kelayakan investasi tersebut.

Cara Menghitung Net Present Value

Untuk bisa menghitung Net Present Value, ada beberapa langkah yang bisa digunakan agar bisa mendapatkan hasil yang akurat. Langkah-langkah menghitung Net Present Value adalah :

1. Gunakan Salah Satu Rumus yang Paling Mudah

Dalam perhitungan keuntungan atau NPV, ada 3 rumus yang sangat dikenal dan dua di antaranya cukup akurat untuk digunakan.

Rumus 1.

Rumus pertama Net Present Value adalah:


Rumus 2.

Rumus kedua yang bisa digunakan untuk menghitung Net Present Value adalah:

NPV = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)2) + (C3:(1+r)3) + (C4:(1+r)4) + (Ct:(1+r)t) – C0


Keterangan dari beberapa kode dalam rumus di atas adalah sebagai berikut :

  • Ct : Arus kas setiap tahun pada periode 1
  • C0 : Nilai investasi pada tahun 0.
  • r : Suku bunga dalam persen.  

Rumus 3.

Rumus 3 cara perhitungannya lebih mudah, namun harus memiliki tabel Present Value Interest Factor for an Annuity. Tabel bunga present value tersebut bisa dilihat pada contoh di bawah ini.

 


Dari tabel tersebut, suku bunga bisa langsung dihitung dengan rumus :

NPV = (Ct x PVIFA(r)(t)) – C0

2. Masukkan Nilai dalam Rumus 

Beberapa nilai yang dibutuhkan dalam rumus adalah arus kas pada periode pertama, investasi, serta suku bunga yang harus dibayarkan.

3. Jumlahkan Sesuai Rumus

Pada salah satu rumus, ada beberapa perhitungan yang menggunakan pangkat. Artinya, nilai pangkat tersebut dihitung lebih dahulu sebelum dijumlahkan dengan bilangan penjumlah ataupun pembagi.

Contoh Cara Menghitung Net Present Value


Untuk menerapkan rumus NPV dalam kehidupan nyata di perusahaan, berikut adalah contoh yang bisa dijadikan perbandingan. 

Contoh 1.

Seorang manajer di perusahaan ingin mengembangkan bisnisnya dengan membangun kantor pemasaran baru. Biaya yang dibutuhkan untuk membeli tanah dan membangun kantor tersebut adalah Rp100.000.000. Suku bunga yang harus dibayar adalah 10 persen setiap tahunnya.

Sementara itu, estimasi kas masuk pertahun adalah Rp45.000.000 hingga 5 tahun mendatang. Untuk mengetahui apakah perusahaan bisa melanjutkan investasi tanah dan kantor, maka dilakukan perhitungan NPV sebagai berikut.

Jumlah yang diketahui :

Ct = Rp45.000.000.

C0 = Rp100.000.000.

r = 10 % (0,10).

Penyelesaian :

NPV = (C1:(1+r)) + (C2:(1+r)2) + (C3:(1+r)3) + (C4:(1+r)4) + (Ct:(1+r)t) – C0

NPV = ((45 : (1+0,10)) + (45: (1+0,10))2 + (45: (1+0,10))3 + (45: (1+0,10)) 4 + (45:1+0,10))5) – 100

NPV = (40,9 + 37,1 + 33,8 + 30,7 + 27,9) – 100

NPV = 170,4 – 100

NPV = 70,4

 

Contoh 2 (Dengan Tabel PVIFA).

Manajer perusahaan berencana membeli alat produksi baru demi meningkatkan efisiensi kerja perusahaannya. Alat tersebut diimpor dari Jepang dengan harga Rp150.000.000. Sementara suku bunga yang harus dibayar sebesar 11 persen setiap tahunnya. 

Estimasi pemasukan kas pertahun adalah Rp50.000.000. hingga 7 tahun ke depan. Perhitungan NPV dengan contoh tersebut adalah :

NPV = Ct x PVIFA(r)(t)) – C0


NPV = (50 x PVIFA(11%)(7)) – C0

NPV = (50 x 4,7122) – 150

NPV = 235,61 – 150

NPV = 85,61

Perhitungan Net Present Value adalah hal wajib yang harus diketahui perusahaan jika ingin membangun proyek ataupun melakukan investasi. Apabila perkiraan total NPV minus, maka investasi yang direncanakan sebaiknya tidak dilakukan demi menghindari kerugian yang akan didapat perusahaan. 

0 Response to "Apa itu Net Present Value (NPV)? Berikut Cara Menghitungnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel