Return Saham: Pengertian, Jenis, Faktor, Cara Menghitung dan Contohnya

Pada prinsipnya return saham merupakan nilai tingkat kembalinya investasi suatu saham. Melalui rumus return saham, investor dapat menentukan seberapa besar tingkat pengembalian investasi dari penanaman modalnya pada suatu emiten dalam suatu periode. 

Tentunya sebagai investor kamu mengharapkan adanya keuntungan yang maksimal dalam berinvestasi saham. Namun, setiap periode saham suatu emiten memiliki tingkat return yang berbeda-beda, ada yang stabil, ada yang naik, bahkan ada yang turun.


Pengertian Return Saham



Return saham adalah tingkat pengembalian yang diperoleh investor atas investasi yang dilakukannya dalam kurun waktu tertentu. Return ini bisa menghasilkan keuntungan yang dinamakan dengan capital gain, atau juga bisa menghasilkan kerugian yang disebut capital loss.

Oleh karenanya dalam berinvestasi, pemodal harus terus melakuan evaluasi kinerja tradingnya. Dengan mengetahui return saham, investor dapat memantau seberapa kemampuannya dalam trading sehari-hari.

Jenis-Jenis Return Saham

Adapun jenis dari return saham dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Return ekspektasi (expected return), yaitu return yang diharapkan oleh inevstor di masa yang akan datang. Sebagai sebuah ekspektasi, tentu harapan investor dari return ini bernilai postitif atau mengalami keuntungan (capital gain), bukan negatif atau mengalami capital loss. 
  • Return realisasi (realized return atau actual return), yaitu return yang sudah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi ini penting bagi pemodal untuk mengukur kinerja perusahaan go public ke depannya sehingga bisa digunakan investor sebagai dasar penentuan return ekspektasi. 


Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham

Investor dalam financial asset tentu saja mengharapkan return yang maksimal. Harapan untuk memperoleh return yang maksimal tersebut dapat diusahakan lho, yaitu sebagai investor harus tahu bagaimana cara analisis dan upaya tindakan-tindakan yang berkaitan dengan investasi dalam sahamnya. 

Oleh karena itu, seorang investor sebaiknya mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi return saham itu sendiri. Nah, naik turunnya persentasi return saham perusahaan yang diperdagangkan diakibatkan oleh dua faktor yaitu:

1. Faktor internal 

Faktor internal yang dapat mempengaruhi naik turunnya return saham yaitu pengumuman pendanaan, pengumuman badan direksi manajemen, pengumuman pengambilalihan diversifikasi, pengumuman investasi, pengumuman ketenagakerjaan, pengumuman laporan keuangan perusahaan, dan pengumuman tentang pemasaran, produksi, dan penjualan.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi naik turunnya return saham yaitu pengumuman dari pemerintah, pengumuman hukum, pengumuman industri sekuritas, gejolak politik luar negeri dan fluktuasi nilai tukar , dan berbagai isu baik dalam negeri maupun luar negeri. 

Rumus Return Saham

Pada saat kamu main saham, tentu kamu harus tahu cara menghitung berapa return saham yang mampu kamu peroleh. Berikut ini rumus cara menghitung return saham, yaitu sebagai berikut :

Rt = (Pt-Pt-1)/ Pt-1

Keterangan :
  • Rt = Return saham pada hari ke-t
  • Pt = Harga penutupan saham pada hari ke (t)
  • Pt-1= Harga penutupan saham pada hari ke (t-1)

Biasanya perhitungan return saham ini dihitung harian. Sebagai seorang investor, kamu juga perlu mencari return IHSG, caranya juga sama persis seperti diatas. Data return saham IHSG biasanya dicari selama periode satu tahun. Nah, caranya menghitung return IHSG adalah dengan mencari return IHSG setiap hari, kemudian dicari rata-rata return selama satu tahun.

Perhitungan return IHSG ini perlu dilakukan guna sebagai data pembanding dengan return saham yang kamu dapatkan. Lebih besar mana, antara return IHSG atau return saham yang kamu peroleh? Kalau return saham kamu mampu melebihi return IHSG, maka dapat dikatakan return saham kamu bagus.

Karena jumlah data return saham sangat banyak, akan lebih baik jika kamu menghitungnya menggunakan rumus Ms. excel.
 

Contoh Perhitungan Return Saham


Sebagai contoh, Pak Ainur membeli saham UNVR di harga Rp5.000. Satu hari setelahnya harga per unit saham UNVR ditutup Rp6.000. Artinya, return saham yang akan diterima Pak Ainur sebanyak 20% atau didapatkan dari perhitungan= (6.000-5000) / 5000. Sebaliknya jika Pak Ainur membeli saham UNVR di harga 5.000 dan kemudian harganya turun menjadi Rp4.000, maka return saham Pak Ainur adalah negatif.

Return saham ini mampu menunjukan apakah kinerja keuangan suatu perusahaan go public baik ataukah tidak. Sebuah perusahaan dapat dikatakan berhasil mendapatkan keuntungan apabila return saham perusahaan tersebut bernilai positif. Return saham yang positif akan memberikan capital gain bagi para pemodalnya. Capital gain yang tinggi membuat kinerja dan citra  terlihat baik di mata para pemodalnya sehingga banyak investor yang akan tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut.

0 Response to "Return Saham: Pengertian, Jenis, Faktor, Cara Menghitung dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel