Mudah Memahami Reksadana Pasar Uang, Keuntungan dan Risikonya

Salah satu jenis instrumen reksadana adalah reksadana pasar uang. Reksadana pasar uang adalah salah satu prospek bagi calon investor pemula yang masih ragu berinvestasi di pasar modal.

Reksadana berarti sekolompok pemilik modal menitiptkan sejumlah uangnya kepada perusahaan reksadana untuk kemudian digunakan perusahaan tersebut  sebagai modal berinvestasi baik di  pasar modal maupun di pasar uang.

Perusahaan reksadana merupakan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang terdaftar dan diawasi oleh OJK.

Perusahaan reksadana akan menghimpun dana dari investor yang akan dibentuk manajer investasi menjadi portofolio. Beberapa contoh perusahaan reksadana adalah Commonwealth Bank, Cimb Niaga, PT Bibit Tumbuh Bersama (“Bibit”), Ajaib Reksa Dana atau PT Takjub Teknologi Indonesia, dan lain sebagainya.

Bagi investor pemula biasanya menginvestasikan dananya dari nominal yang kecil. Nah, reksadana pasar uang adalah salah satu instrumen investasi yang cocok bagi para investor pemula karena dengan hanya Rp.100.000,- Anda sudah bisa mulai berinvestasi. Untuk memahami lebih lengkap mengenai apa itu reksadana pasar uang dan istilah-istilah yang terkait di dalamnya.




 

Pengertian Reksadana Pasar Uang

Reksadana pasar uang adalah jenis reksadana yang menempatkan seluruh asset investornya pada instrumen pasar uang.

Berikut ini daftar instrumen pasar uang yang dibeli atau dikelola oleh Manajer Investasi dalam Rekadana Pasar Uang:

  • Deposito Berjangka
  • Sertifikat Deposito atau Negotiable certificates of Deposit
  • Surat Berharga Pasar Uang
  • Surat Pengakuan Hutang
  • Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
  • Surat Berharga Komersial atau Commercial Paper
  • Obligasi yang jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun; dan instrumen pasar uang lainnya.
Karena penempatannya dilakukan pada sejumlah portofolio yang kebanyakan adalah aset negara, maka investasi reksadana pasar uang ini sangatlah minim risiko.


Baca juga: Jenis-Jenis Reksadana dan Simulasi Perhitungannya


Keuntungan Reksadana Pasar Uang



Meskipun keuntungan reksadana pasar uang tidak lebih besar dari jenis reksadana lain, namun berikut keuntungan investasi reksadana pasar uang yang sebaiknya Anda ketahui:


1. Keuntungan Stabil dan Lebih Tinggi

Seseorang yang menginvestasikan uangnya di reksadana pasar uang akan mendapatkan keuntungan sekitar 6% sampai 7% per tahunnya. Reksadana pasar uang memiliki sifat keuntungan yang cenderung  lebih tinggi jika dibandingkan instrumen deposito. Selain itu, reksadana jenis ini tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi global sehingga lebih stabil. Oleh karena itu, reksadana pasar uang adalah pilihan yang sangat tepat untuk Anda yang ingin menanamkan modal dalam jangka pendek. 


2. Suku Bunga Lebih Tinggi


Karena keuntungan yang didapat berasal dari nilai aset-aset di dalamnya, maka suku bunga reksadana pasar uang lebih tinggi jika dibandingkan suku bunga deposito. Semakin tinggi kenaikan nilai aset, semakin tinggi keuntungan yang akan didapatkan para investornya. Sementara itu, suku bunga di deposito sudah ditetapkan dari awal sehingga tidak akan ada peningkatan keuntungan.



3. Jangka Investasi di Reksadana Pasar Uang Sangat Fleksibel

Jangka waktu investasi di dalam reksadana pasar uang menjadi sangat fleksibel. Anda bisa menginvestasikan dalam waktu 1 hari saja, investasi 10 hari, atau bulanan, dengan menerima return yang sama. Bahkan apabila dicairkan secara tiba-tiba karena membutuhkan dana, Anda tidak dikenakan denda lho. 

Berbeda jika Anda menyimpannya dalam bentuk deposito, Anda harus mempertimbangkan secara seksama dan mendetail, berapa jumlah uang yang ditempatkan dan berapa lamanya. Karena: pertama, pencairan deposito dipercepat dapat dikenai denda sekitar 2%; kedua, bunga deposito dipengaruhi lama penempatan. 

4. Minim Risiko

Dari berbagai jenis reksadana yang ada, reksadana pasar uanglah yang memiliki tingkat risiko lebih rendah jika dibanding dengan jenis reksadana lainnya. Produk investasi ini sangat cocok untuk Anda yang ingin berinvestasi namun khawatir dengan risiko besar yang ada.

Dengan risiko yang minim tersebut tentu keuntungan yang didapat dari reksadana pasar uang tidak lebih besar daripada jenis Reksadana lainnya.


Risiko Reksadana Pasar Uang


 

  • Risiko gagal bayar. Hal ini bisa terjadi ketika uang ditanamkan dalam bentuk obligasi atau surat utang perusahaan swasta. Karena obligasi memiliki kemungkinan dilunasi tepat waktu atau tidak bisa dilunasi atau gagal bayar. Nah, untuk solusinya disarankan dengan membeli obligasi pemerintah yang jauh lebih aman dibanding obligasi swasta atau perusahaan lainnya.
  • Terjadinya redemption besar-besaran. Hal ini terjadi karena adanya investor besar yang menarik uang mereka secara besar-besaran (redemption). Sebagai contoh, jumlah dana milik perusahaan di reksadana pasar uang mencapai 500 Miliar dan kemudian Pak Firman yang merupakan investor besar menarik dananya hingga mencapai 320 Miliar hal ini akan membuat perusahaan menjual reksadana pasar uang sebelum tanggal jatuh tempo. Karena reksadana pasar uang dijual sebelum jatuh tempo maka harganya turun di bawah harga pasar. Hal ini akan membuat kerugian bagi sejumlah investor reksadana pasar uang.


Daftar Istilah di dalam Reksadana Pasar Uang



Nah, sebelum menginvestasikan uang Anda ke dalam reksadana pasar uang sebaiknya ketahui dulu beberapa istilah yang terdapat di reksadana pasar uang supaya tidak "gagal paham", ya.

  • Manajer Investasi (MI)

Manajer Investasi adalah pihak yang diberikan izin usaha oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tugas dan tanggung jawab yaitu mengelola uang dari para investor menjadi deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI) atau Obligasi sehingga menghasilkan keuntungan bagi para investor tersebut.

  • Portofolio Efek

Saham, obligasi, reksadana, dan tanda bukti utang merupakan contoh dari surat-surat berharga. Kumpulan dari surat-surat berharga tersebut dinamakan sebagai portofolio efek.

  • Subscription Fee dan Redemption Fee

Subscription fee adalah biaya yang dikeluarkan oleh investor ketika membeli atau menaruh uangnya di reksadana. Nah, untungnya reksadana pasar uang tidak ada subscription fee ini untuk membeli reksadana.

Sementara itu redemption fee adalah biaya yang dikeluarkan oleh investor ketika menjual atau mencairkan dana di reksadana. Perlu diingat kembali bahwa, investor reksadana pasar uang terbebas dari biaya jual ini. 

0 Response to "Mudah Memahami Reksadana Pasar Uang, Keuntungan dan Risikonya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel