Pengertian Monkey Business, Contoh, Dan Tips Menghindarinya

Ada puppy love atau cinta monyet, ada juga monkey business. Monkey business merupakan fenoma di aman harga suatu komoditas barang melejit hingga tidak masuk diakal dan membuat banyak orang berlomba untuk membeli dan memanfaatkan produk tersebut meskipun nilai guna produk tersebut sangatlah rendah, dan kemudian akan kembali dijual supaya mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Situasi monkey business ini sangat kerap terjadi di tengah masyarakat dengan jenis barang yang berbeda-beda. Sebagai contohnya, bisnis tanaman hias Janda Bolong, tanaman Gelombang Cinta (Anthurium), batu akik, terbaru ada NFT, dan masih banyak lagi bisnis-bisnis yang hype dan heboh di awal namun kemudian merugikan bagi mereka yang terjun ke bisnis tersebut.



Apa itu Monkey Business?


Dalam dunia bisnis, monkey business bukan berarti bisnis jualan monyet, namun bisnis ini diibaratkan seperti monyet yang ketika sudah mendapatkan makanan/keuntungan, kemudian akan lari/kabur.

Monkey business adalah sebuah perilaku bisnis tidak jujur yang dilakukan dengan tujuan untuk memperkaya diri sendiri dengan cara dan strategi meningkatkan keuntungan meski dengan cara penipuan.



Ilustrasi tentang Monkey Business untuk Mempermudah Pemahaman


Ketika awal-awal pandemi Covid-19 mengkoleksi tanaman hias menjadi hobi baru bagi kalangan-kalangan tertentu. Nah, di sinilah dimanfaatkan oleh sebagian orang yang menjual tanaman hias janda bolong dengan harga yang fantastis dan tidak masuk diakal. Harganya pun tidak tanggung-tanggung bisa mencapai puluhan juta. 

Dan pada akhirnya saat ini tidak ada harganya atau dijual dengan harga wajar seperti halnya tanaman lain.

Berikut ini adalah analogi untuk memudahkan pemahaman mengenai cara kerja monkey business:

Suatu hari di daerah Kalibaru, Pak Zaenal seorang saudagar yang kaya raya mengumumkan ingin membeli monyet dengan harga Rp. 250,000 per ekor. Padahal monyet-monyet yang ada di sana saat itu tidak ada yang memperjualbelikan karena memang tidak ada harganya, malah dianggap sebagai hama pemakan tanaman dan buah-buahan.

Masyarakat setempat yang menyadari bahwa banyak monyet di daerah tersebut kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu. Kemudian Pak Zaenal membeli ratusan ekor monyet dengan harga Rp 250.000 per ekornya. Karena banyaknya penangkapan yang dilakukan secara besar-besaran akhirnya keberadaan monyet di sana sulit dicari, penduduk Kalibaru pun menghentikan usahanya untuk menangkapi monyet-monyet tersebut.

Pak Zaenal pun tidak habis akal, ia kemudian mengumumkan akan membeli monyet lagi dengan harga yang lebih tinggi, yaitu Rp 500.000 per ekor. Tentu saja hal ini membuat masyarakat mulai mencoba untuk mencari monyet lagi dan dijual ke Pak Zaenal.

Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dan semakin sulit dicari, dan masyarakat pun kembali ke aktivitas seperti biasanya, yaitu bekerja di toko, bertani, dan berkebun. Karena monyet kini semakin langka, harga monyet pun meroket naik hingga  Rp 750.000 per ekornya. 

Tapi tetap saja monyet sudah sangat sulit dicari. Dan akhirnya suatu hari Pak Zaenal mengumumkan kepada penduduk desa bahwa ia akan membeli monyet dengan harga Rp 900.000 per-ekor!

Namun, karena Pak Zaenal dan keluarganya harus pergi ke luar kota karena ada urusan, maka asisten pribadinya akan menggantikan sementara untuk mengelola bisnis atas namanya.

Dengan tidak adanya kehadiran Pak Zaenal, si asisten pun berkata pada penduduk desa: "lihatlah monyet-monyet yang ada di kurungan besar yang dikumpulkan oleh Bosnya, pak Zanel. Saya akan menjual monyet-monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 700.000 per ekor dan saat Pak Zaenal kembali, kalian bisa menjualnya kembali kepadanya dengan harga Rp 1.000.000 per ekor. 

Akhirnya, masyarakat yang berada di daerah Kalibaru pun mengumpulkan uang simpanan mereka dan  membeli semua monyet yang ada di kurungan. Namun kemudian ternyata Pak Zaenal dan asistennya tersebut tidak pernah terlihat lagi di desa itu.


Ya, itulah cara kerja Monkey Bussines!


Contoh Fenomena Monkey Business




Monkey business menyasar orang-orang yang mudah tergiur dengan iming-iming mudah kaya secara mendadak, di mana mereka tidak memahami fundamental ekonomi.

Berikut ini adalah beberapa contoh praktik monkey business:

1. Batu akik

Sekitar tahun 2014 hingga 2016, sentra batu akik ada di mana-mana, karena harganya yang melambung tinggi hingga mencapai jutaan rupiah per satuannya. 

Nah kini coba Anda lihat situs jual beli online atau marketplace yang harganya hanya menyentuh puluhan hingga ratusan ribu saja.

2. Tanaman janda bolong

Masih ingat fenomena monkey business dalam bisnis jual beli tanaman Janda Bolong yang hype di tahun 2019 hingga 2020? Tanaman yang memiliki nama latin Monstera adansonii variegata ini dianggap bisa menjadi salah satu instrumen investasi jangka panjang. Namun, kini harganya turun drastis berada di kisaran puluhan hingga ratusan ribu rupiah saja ketika kita mengeceknya di marketplace.


3. Arisan berbasis aplikasi

Pelaku monkey business juga memanfaatkan perkembangan teknologi, salah satunya dengan membuat aplikasi yang memudahkan orang-orang yang ingin ikut arisan.

Aplikasi arisan tersebut memberikan iming-iming bunga yang tinggi asalkan mereka mau menanamkan uang arisan dalam jangka waktu beberapa bulan. 

Dari informasi yang tersebar melalui mouth of mouth dan ada bukti data "manipulasi" atau pun "real" membuat peserta arisan tergugah untuk lebih menanamkan uangnya lewat aplikasi tersebut. Kemudian, pelaku tersebut tiba-tiba tidak memberi kabar lagi setelah keuntungan yang ia dapatkan dari beberapa “investor” dalam jumlah tertentu.


Tips Terhindar dari Monkey Business


Karena monkey business ini sangat merugikan, maka sebaiknya Anda cari tahu bagaimana tips agar terhindar dari praktik seperti ini. Berikut ini ulasannya:

1. Jangan Serakah

Tips pertama adalah janganlah serakah. Karena jika sifat ini ada dalam diri seseorang maka sangat mudah tergiur dan cepat gelap mata akan adanya janji-janji keuntungan atau return yang tinggi dari sebuah bisnis yang sedang berkembang.


2. Jangan Berinvestasi pada Barang yang Tidak Memiliki Nilai Jual dan Tidak Berguna 


Monkey business biasanya bermain dengan jenis barang yang tidak berguna dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh, ada tanaman hias, koin atau batu alam, hewan peliharaan, dan lain sebagainya yang nilainya akan terjun bebas ketika trend sudah selesai. 


3. Pilih Investasi yang Terpercaya


Memang dalam dunia investasi dikenal dengan high risk high return, namun bukan berarti semua jenis investasi, khususnya investasi bodong, bakalan memberikan return atau keuntungan yang tinggi, yang ada investasi bodong tersebut memberikan harapan palsu dengan janji-janji keuntungan yang akan didapat sangatlah besar untuk menarik minat investor.

Pilihlah investasi yang sudah sangat jelas, seperti emas, reksadana, saham, obligasi, sukuk ritel, investasi di bisnis properti, dan deposito.

Itulah ulasan mengenai apa itu monkey business dan tips terhindar dari bisnis model ini. Semoga bermanfaat!

0 Response to "Pengertian Monkey Business, Contoh, Dan Tips Menghindarinya "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel