Apa itu Teori High Risk High Return? Yuk Ketahui Konsekuensinya

Berinvestasi saham artinya pendapatan yang akan diperoleh investor tidaklah pasti. Hal ini disebabkan karena dalam saham ada yang dinamakan ketidakpastian atau risiko, yang masing-masing berbeda. Sesuai dengan teori dasar "High Risk High Return", artinya semakin tinggi risiko yang diambil oleh investor maka semakin tinggi imbal hasil (return) yang didapatkan dan begitu juga sebaliknya. Teori tersebut merupakan konsekuensi logis dari sebuah aktivitas bisnis dan berinvestasi. 

Secara sederhana high risk high return berbicara mengenai hubungan antara risiko dan imbal hasil dalam berinvestasi. Meskipun sederhana banyak sekali para investor yang mengabaikan teori high risk and high return dalam keputusan investasinya, sehingga tidak sedikit yang mengalami "boncos".

Nah, agar kamu tidak mengalami boncos, yuk pahami apa itu high risk high return berikut ini ya.




Pengertian High Risk High Return

Secara umum, High Risk High Return dapat diartikan semakin tinggi tingkat risiko suatu saham akan akan memberikan tingkat keuntungan atau imbal hasil yang semakin tinggi pula. 

Inilah yang menjadi anggapan para investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki risiko yang tinggi sehingga nantinya para investor ini mendapatkan tingkat imbal hasil yang lebih besar dari investasinya.

Sebaliknya, ketika investor menanmkan uangnya pada instrumen investasi berisiko lebih rendah, maka imbal hasil yang akan ia dapatkan juga akan lebih rendah atau disebut Low Risk Low Return. Jadi boleh dikatakan, risiko mempunyai hubungan positif linier dengan return yang diharapkan dari suatu investasi. Semakin tinggi return yang diharapkan maka semakin besar pula risiko yang harus ditanggung oleh seoarang investor. 

Untuk memudahkan pemahaman, berikut kami berikan grafik hubungan antara risiko dan return dalam keputusan berinvestasi seperti di bawah ini. 



 

Dari grafik di atas, kita bisa melihat bahwa investasi risiko terendah ada di deposito. Selanjutnya obligasi. Dan di posisi tertinggi adalah instrumen investasi saham, namun return atau imbal hasilnya juga paling tinggi dibandingkan lainnya.

Yuk Ketahui Imbal Hasil (Return) Saham


Return atau imbal hasil adalah penghasilan yang diperoleh inevstor selama periode investasi. Sedangkan tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase penghasilan total dibagi dengan harga beli investasi tersebut.

Terdapat dua jenis return investasi dalam saham, yaitu:

  1. Yield, yaitu nilai return saham yang dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham pada periode tertentu dalam bentuk dividen,
  2. Capital gain, yaitu selisih positif antara harga saham pada periode tertentu dengan tingkat harga saham pada periode sebelumnya.

Baca juga: Perbedaan Cara Menghitung Dividen dan Capital Gain, Ini Contohnya!


Konsekuensi Teori High Risk High Return


Seperti yang kita ketahui, ketika menjalankan suatu bisnis ataupun saat berinvestasi akan ada peluang untuk mendapatkan keuntungan dan juga akan ada risiko yang harus siap untuk dihadapi. 

Berdasarkan teori High Risk High Return, jika risiko atau ketidakpastian berada di level yang rendah maka keuntungan yang didapat juga akan rendah. Sebaliknya, jika ketidakpastian berada di level tinggi maka seorang investor akan berhadap untuk mendapatkan keuntungan yang besar juga.

Sayangnya banyak investor saham tergiur untuk membeli saham tanpa melihat fundamentalnya. Biasanya mereka akan menginvestasikan uangnya pada saham gorengan sambil berharap harganya akan naik pada posisi harga ARA (Auto Rejection Atas) dalam waktu sehari yaitu naik minimal 25%.

Tetapi para investor saham itu lupa, bahwa saham gorengan yang berpeluang untuk ARA juga bisa berisiko ARB (Auto Rejection Bawah) atau harganya terjun bebas hingga mentok dalam sehari minimal 25%. Bahkan bisa mengalami ARB berkali-kali dalam waktu sehari.

Sebelum membeli saham, kamu sebaiknya menanyakan pada diri sendiri terlebih dahulu, bagaimana kemampuan keuanganmu untuk menanggung risiko. Apakah sudah siap dengan dana darurat jika suatu waktu harus mengalami kerugian?

Yang perlu di-highlight adalah tanpa membeli saham gorengan pun, seorang investor tetap bisa profit. Namun, jika tidak sengaja membeli saham gorengan, karena tidak tahu ciri-cirinya, sebaiknya baca-baca dahulu mengenai ciri-ciri saham gorengan dan tips menghindarinya.

0 Response to "Apa itu Teori High Risk High Return? Yuk Ketahui Konsekuensinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel