Pengertian MVA dan Contohnya

Market Value Added atau MVA adalah alat ukur yang begitu penting untuk menilai kinerja perusahaan. Kehadiran MVA menjadi konsep yang digadang-gadang mampu mengatasi kelemahan analisis rasio keuangan yakni yang tidak terlalu fokus kepada resiko yang dihadapi perusahaan dengan mengabaikan biaya modal. 

Biasanya keberadaan MVA juga tidak akan terlepas dari economic value added (EVA). Hanya saja masing-masing dari alat ukur analisis penilaian kinerja perusahaan tersebut mempunyai definisi yang berbeda. Namun, kedunya juga akan sama-sama berkaitan dengan inflasi, kebijakan manajemen perusahaan hingga nilai tukar rupiah. 

Untuk memahami lebih jelas mengenai apa itu MVA, berikut akan kami berikan contoh studi kasus MVA.



Pengertian MVA 


MVA adalah sebuah istilah ekonomi yang merupakan singkatan dari Market Value Added. Dengan MVA ini, pelaku bisnis menggunakan alat ukur ini untuk mendapatkan gambaran perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu perusahaan pada periode tertentu dengan nilai ekuitas yang dipasok oleh para investornya. 

MVA hanya dapat dihitung pada perusahaan publik maupun yang sudah terdaftar di pasar modal. MCA harus menjadi tujuan utama dari suatu perusahaan yang menitikberatkan kepada kemakmuran pemegang saham tertentu. 

Selain MVA, alat ukur lain yang dikenal oleh suatu perusahaan adalah EVA. EVA atau Economic Value Added merupakan penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan yang mengacu kepada nilai tambah. Dengan demikian, antara MVA dengan EVA jelas berbeda. 

EVA menekankan kepada cara pengukuran profitabilitas operasi yang sebenarnya. Sementara itu, MVA lebih condong kepada kemakmuran pemegang saham. Jadi, sifatnya MVA yaitu jangka panjang serta penting untuk memaksimalkan kenaikan nilai pasar dari modal suatu perusahaan di atas modal saham. 


Hubungan MVA dan EVA 

MVA digunakan untuk melakukan pengukuran terhadap keseluruhan pengaruh kinerja manajerial sejak perusahaan berdiri sampai dengan sekarang. MVA merupakan economic value added (EVA) yang dihasilkan oleh kinerja manajerial sepanjang umur perusahaan yang sudah dipresent valuekan. 

MVA adalah pengukur kinerja eksternal serta hanya dapat diukur apabila perusahaan sudah go public atau IPO, dimana MVA cenderung akan memberikan penilaian yang jauh lebih besar dari tambahan kekayaan investasi sesungguhnya.

MVA dan EVA pada dasarnya memang memiliki suatu hubungan. Namun, hubungan tersebut bukan merupakan hubungan langsung. Apabila suatu perusahaan mempunyai riwayat EVA yang negatif, maka kemungkinan nilai MVA juga akan negatif dan begitu juga sebaliknya.

Baca juga: Contoh Studi Kasus Menghitung EVA (Economic Value Added)

Akan tetapi, perlu ditegaskan kembali bahwa harga saham merupakan unsur utama dari konsep perhitungan MVA yang lebih tergantung kepada ekspektasi kinerja di masa yang akan datang daripada kinerja perusahaan. 


Fungsi MVA 


Market Value Added atau MVA adalah perhitungan yang akan menunjukkan selisih antara besaran nilai pasar dari perusahaan dengan modal yang dikontribusikan oleh seluruh investor, baik pemegang saham maupun pemegang obligasi. Oleh karena itu, MVA memiliki beberapa fungsi, diantaranya:


1. Meningkatkan Kesejahteraan Pemegang Saham 


Salah satu fungsi atau manfaat dari MVA tidak lain adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham. Jadi, MVA dipakai sebagai alat ukur nilai tambah dari perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan pemegang saham tersebut dengan sebaik-baiknya. 

Tanpa MVA mungkin saja penilaian perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Bahkan bisa sangat berantakan tapi kehadiran instrumen tersebut. Terlebih lagi jika bersinggungan dengan riwayat EVA yang dimiliki suatu perusahaan. Jika EVA negatif tentu akan mempengaruhi MVA. 


2. Instrumen Tindakan Investasi Terbaik 


Keberadaan MVA begitu penting bagi para investor. Selain dianggap mampu meningkatkan kesejahteraan investor, ternyata MVA juga dapat dijadikan sebagai instrumen tindakan antisipasi sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi. Apakah dapat melakukan investasi sekarang atau nanti saja. 

Jadi, saat mengetahui MVA dalam keadaan baik, maka para investor bisa menentukan kapan waktu terbaik untuk melakukan investasi. Tentunya dengan pertimbangan yang matang, maka hal tersebut akan mampu menghasilkan pendapatan yang bagus bagi pemegang saham. 


3. Alat Ukur Tingkat Kekayaan Pemegang Saham 

Terakhir, MVA juga dianggap mampu dijadikan sebagai alat ukur maupun penilaian atas peningkatan kekayaan bagi para pemegang saham perusahaan. MVA tentunya bisa menjadi instrumen objektif sebagai penentu tingkat kekayaan pemegang saham dengan baik. 

MVA akan menelisik secara detail berapa tingkat kekayaan dari masing-masing pemegang saham. Dengan demikian, tidak perlu lagi melakukan analisis langsung kepada pemegang saham satu persatu. Hanya dengan menggunakan instrumen ini, maka sudah ketahuan berapa tingkat kekayaan pemegang saham. 


Contoh Studi Kasus Tentang MVA 



MVA dianggap sebagai alat ukur kinerja perusahaan yang sangat bagus. MVA merupakan perbedaan nilai pasar perusahaan dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam suatu perusahaan. Instrumen ini memiliki beberapa ketentuan, diantaranya:

  1. Jika MVA > 0 maka hal tersebut dapat menujukkan bahwa terjadi nilai tambah finansial pada suatu perusahaan. 
  2. Jika MVA < 0 maka itu berarti bahwa tidak terdapat nilai tambah secara finansial bagi suatu perusahaan. 
  3. Apabila MVA = 0 maka berarti bahwa hal tersebut menunjukkan posisi yang impas. 


Untuk menentukan MVA, sebaiknya menggunakan rumus yang tepat yaitu:

MVA = Nilai pasar saham – ekuitas pemegang saham 

MVA = (Saham beredar x harga saham) – ekuitas 


Agar lebih memahami seperti apa itu MVA, maka sebaiknya Anda mencermati contoh studi kasus MVA seperti berikut. Laporan keuangan dari PT. Agnestia Gizi Indonesia untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2021 memiliki perbandingan dengan tahun sebelumnya pada tabel berikut. 

Keterangan

2021

2020

Besaran jumlah saham beredar

9.000.000.000

9.000.000.000

Harga saham pada akhir tahun

6700

6900

Jumlah ekuitas

43.000.000.000

42.000.000.000

MVA

60.257.000.000.000

62.058.000.000.000



MVA adalah instrumen terbaik yang mampu mengukur keseluruhan pengaruh kinerja manajerial dari kali pertama berdiri sampai sekarang. Kehadiran MVA nantinya juga mampu menjadi peningkat kesejahteraan bagi para pemegang saham di perusahaan tersebut. 

0 Response to "Pengertian MVA dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel