Strategi Multidomestik: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan, dan Contohnya

Banyak orang mungkin belum terlalu paham mengenai strategi multidomestik, bukan? Istilah satu ini biasa digunakan untuk menyebutkan suatu strategi di mana operasi dan keputusan strategis didesentralisasikan ke setiap unit strategis masing-masing negara. 

Strategi ini bertujuan untuk menyesuaikan produk yang ditawarkan kepada pasar lokal yang ada di negara tersebut. Untuk mengetahui pengertian dan ciri-ciri strategi multidomestic secara lebih jelas, berikut ulasan selengkapnya.




Apa Itu Strategi Multidomestik?


Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, strategi multidomestik adalah strategi di mana operasi dan keputusan strategis didesentralisasikan ke masing-masing unit strategis yang ada di setiap negara. Tujuan dari strategi ini adalah untuk menyesuaikan produk kepada pasar lokal. 

Strategi ini berfokus pada persaingan pasar yang ada di setiap negara dengan asumsi bahwa setiap pasar di setiap negara memiliki perbedaan. Dengan begitu, maka diperlukan adanya segmentasi menggunakan batas-batas negara. 

Dengan kata lain, strategi ini mengacu pada perbedaan kondisi pasar yang ada di setiap negara dipengaruhi kondisi industri, kebutuhan dan keinginan konsumen, norma sosial, dan struktur politik, serta hukum yang ada di setiap negara. 

Ada beberapa risiko yang dapat ditimbulkan dari strategi satu ini meliputi penyesuaian waktu lokal, konsistensi aspek pemasaran global, dan penyesuaian produk atau jasa lokal yang berpotensi menaikkan struktur biaya perusahaan. 

Perusahaan multidomestik bisa disamakan dengan bisnis internasional di mana kegiatan usahanya sudah mencakup lintas batas negara. Perusahaan multidomestik adalah sebuah organisasi yang punya cabang di berbagai negara dan merumuskan taktik bisnisnya secara mandiri. 

Tidak hanya perdagangan dan manufaktur internasional saja, namun mencakup industri jasa yang lebih luas seperti perbankan, transportasi, komunikasi massa, pariwisata, konstruksi, periklanan, dan perdagangan baik eceran maupun grosir. 

Baca juga: Perbedaan B2B, B2C, C2C, dan B2G Lengkap dengan Contohnya


Ciri-ciri Strategi Multidomestik

Setelah mengetahui pengertiannya, ada beberapa karakteristik atau ciri-ciri yang membedakan antara strategi global dengan multidomestik. Berikut ini beberapa ciri-ciri perusahaan yang menerapkan strategi multidomestik. 


1. Tersebar

Anak perusahaan yang menerapkan strategi satu ini memiliki kebebasan untuk mengadaptasi dan mengadopsi nilai-nilai lokal untuk dimasukkan ke dalam sistem operasional perusahaan. 


2. Mandiri

Anak perusahaan multidomestik beroperasi secara mandiri dan memiliki hak untuk menyesuaikan kegiatan operasionalnya dengan kondisi pasar lokal di negara tersebut. Perusahaan ini juga memiliki kontrol terhadap modal perusahaan baik perusahaan induk atau pusat maupun cabang. 


3. Produktif

Modal yang diterima oleh perusahaan multidomestik memungkinkan perusahaan tersebut untuk lebih produktif. Hal ini dikarenakan perusahaan multidomestik biasanya akan menyesuaikan dengan permintaan atau keinginan pelanggan dari lingkup wilayah tersebut. 


4. Teknologi Canggih

Ciri-ciri perusahaan yang mengadopsi strategi ini biasanya sudah dilengkapi dengan teknologi yang modern dan canggih. Dengan adanya teknologi canggih ini, perusahaan induk tetap bisa menetapkan standar dan mengawasi anak-anak perusahaannya yang berada di berbagai negara lainnya 


5. Punya Visi dan Misi Mendunia

Perusahaan multidomestik memiliki anak perusahaan di berbagai negara sehingga menuntut perusahaan pusat untuk memiliki visi dan misi yang mendunia atau bersifat global. Dengan adanya visi dan misi yang bersifat global, maka dapat memberikan pengaruh terhadap kondisi global juga.  


Perbedaan Perusahaan Multidomestik dan Global





Setelah mengetahui karakteristik dari perusahan multidomestik, Anda juga harus memahami perbedaan antara perusahaan multidomestik dengan perusahaan global.  Perusahaan global merupakan unit bisnis yang memiliki kantor pusat dan cabang di berbagai negara. 

Sistem pengambilan keputusan yang diterapkan pada perusahaan global menggunakan sistem yang terdesentralisasi. Perusahaan ini juga menerapkan sistem partisipasi bisnis global yang bertujuan untuk memudarkan batas negara atau dikenal dengan istilah globalisasi.

Perusahaan global biasanya menerapkan distribusi yang sudah diekspor, melakukan aliansi dengan perusahaan asing, dan memiliki unit produksi di luar negeri. 

Jadi, bisa disimpulkan bahwa perusahaan global merupakan sebuah organisasi yang berusaha melakukan standarisasi dan integrasi operasi di seluruh dunia dan semua area fungsionalnya. 

Sementara itu, perusahaan multidomestik masih menerapkan batas-batas negara dan nilai-nilai lokal yang ada. Dengan begitu, produksi yang dihasilkan juga lebih disesuaikan dengan permintaan pasar lokal atau konsumen di wilayah tersebut. 


Kelebihan dan Kekurangan Strategi Multidomestik


Dalam penerapannya, strategi perusahaan multidomestik tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Nah, berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan dari strategi yang diterapkan pada perusahaan multidomestik. 


1. Kelebihan Multidomestik

Strategi satu ini menawarkan sejumlah kelebihan bagi perusahaan yang menjalankannya. Berikut ini beberapa kelebihan dari strategi multidomestic. 

  • Bisa menjalankan desentralisasi manajer dan proses dalam membuat keputusan lainnya di negara lokal menjadi lebih cepat. 
  • Memudahkan setiap perusahaan untuk menyesuaikan kegiatan operasional dan produk yang ditawarkan dengan keinginan pelanggan di setiap negara. 
  • Pemberdayaan karyawan menjadi lebih besar. 


2. Kekurangan Multidomestik

Di samping menawarkan kelebihan, strategi satu ini ternyata memiliki kekurangan. Berikut ini beberapa kekurangan dari penerapan strategi multidomestic. 

  • Perusahaan tidak dapat dikontrol dengan maksimal oleh manajer pusat karena manajemen perusahaan dikelola oleh orang lokal. 
  • Efisiensi dalam kinerja perusahaan lebih rendah karena terlalu fleksibel menyesuaikan kondisi setiap negara dan keinginan pelanggan 
  • Sistem pendistribusian produk lebih kompleks. 
  • Lemahnya citra perusahaan karena kurangnya kontrol dan pengawasan dari manajer pusat. 


Contoh Perusahaan Multidomestik




Sebagai perusahaan yang menerapkan strategi multidomestik, operasional yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan tersebut memang dilakukan secara mandiri dan independent. Strategi ini membantu meningkatkan struktur biaya perusahaan, namun cukup memakan waktu lebih banyak.

Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian produk dengan nilai-nilai lokal di suatu negara atau daerah. Beberapa contoh perusahaan multidomestik yang ada di dunia antara lain Nestle, Pfizer, McDonald’s, Heinz, The Body Shop, Ranbaxy, Johnson&Johnson, dan Embraer. 

Indonesia juga memiliki perusahaan multidomestik, salah satunya yaitu PT Sika Indonesia. Perusahaan yang berdiri pada tahun 1987 ini, pada mulanya memiliki nama PT Sika Nusa Pratama. Perusahaan multidomestik berdarah Swiss ini bergerak di bidang industri konstruksi dan bangunan. 

PT Sika Indonesia memproduksi berbagai suplemen atau material untuk pembuatan beton seperti suplemen perekat, pengeras, anti bocor, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu saja, PT Sika juga mulai merambah ke berbagai produk lainnya selain suplemen industri konstruksi. 

Perusahaan ini juga mulai memproduksi berbagai kebutuhan untuk toko material dan depo bahan bangunan seperti lem keramik, semen instan, pengisi nat keramik, pelapis anti bocor, dan lain sebagainya.

Ulasan mengenai strategi multidomestik di atas dapat menjadi tambahan referensi dan wawasan bagi Anda. Dengan menerapkan strategi satu ini, perusahaan dapat mengelola produk yang dihasilkan sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen di negara tersebut. 

0 Response to "Strategi Multidomestik: Pengertian, Ciri-ciri, Kelebihan dan Kekurangan, dan Contohnya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel