Perbedaan Analisa Fundamental, Teknikal, dan Bandarmology, Mana yang Terbaik?

Ketika akan melakukan investasi saham, banyak hal yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya jenis analisa yang akan digunakan. Sebelum memilih salah satu analisa, lebih baik cari tahu dulu tentang perbedaan analisa fundamental, teknikal, dan bandarmology.

Artikel ini akan membahas tentang perbedaan ketiga analisa tersebut. Selain itu, informasi dari masing-masing analisa juga akan dibahas di sini. Kira-kira mana yang terbaik ya? Yuk, langsung saja simak informasi lebih lengkap tentang ketiga jenis analisa saham tersebut!




Perbedaan Analisa Fundamental, Teknikal, dan Bandarmology


Ketika melakukan investasi saham tentu saja yang ingin didapatkan adalah keuntungan atau return yang tinggi. Keuntungan tersebut bisa didapatkan jika Anda memilih saham yang tepat. Oleh karena itu, Anda harus menggunakan analisa yang tepat.

Analisa yang sering digunakan dalam investasi saham adalah analisa fundamental, teknikal, dan bandarmologi. Apa perbedaan ketiga analisa tersebut? Berikut ini juga akan dijelaskan mengenai kelebihan analisa fundamental, teknikal, dan bandarmology.


1. Analisa Fundamental

Analisis fundamental merupakan jenis analisa yang digunakan untuk menganalisis dan mencari tahu kinerja suatu perusahaan. Hal inilah yang membedakannya dengan analisa teknikal. Pada umumnya, jenis analisa ini dipilih investor yang fokus untuk performa jangka menengah hingga panjang.

Beberapa hal yang dipertimbangkan dalam analisa fundamental adalah kinerja keuangan, potensi industri, analisis ekomoni, analisis pasar, tingkat persaingan, dan lain sebagaianya.

Analisa fundamental dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan top-down dan pendekatan bottom up.

Pendekatan top-down dilakukan dengan melihat gambaran umum perusahaan. Jika secara umum kondisi perusahaan baik, maka semua komponen di dalam perusahaan tersebut juga dalam kondisi baik.
Beberapa hal yang harus dilihat ketika melakukan analisa fundamental dengan pendekatan top-down, yaitu:

  • Kondisi makro secara global
  • Kondisi makro di dalam negeri
  • Prospek pertumbuhan sektor
  • Fundamental perusahaan

Sementara itu, pendekatan bottom-up lebih melihat dari hal-hal yang detail dalam perusahaan. Misalnya, kondisi keuangan dan kompetisi dengan pesaing. Anda harus melakukan analisa apakan kondisi perusahaan dari dua hal tersebut dalam kondisi baik.


2. Analisa Teknikal

Berbeda dengan analisa fundamental, analisa teknikal lebih memperhatikan analisis pada sejarah atau histori perkembangan harga dalam periode tertentu. Analisis ini lebih memperhatikan pola naik atau turun harga suatu perusahaan dibandingkan dengan kondisi ekonomi secara makro.

Analisa teknikal biasanya digunakan untuk investasi saham jangka pendek. Hal ini juga menjadi pembeda dengan analisa fundamental untuk investasi saham jangka panjang.

Analisa teknikal juga merupakan jenis analisa yang paling sering digunakan karena lebih mudah dipahami daripada analisa fundamental. Selain itu, berikut ini alasan analisa teknikal lebih dipilih oleh para pemula, yaitu:

  • Lebih efektif dan efisien digunakan oleh trader karena jangka waktu jual beli tidak lama.
  • Cepat dilakukan karena analisa dilakukan secara visual menggunakan chart.
  • Dinilai lebih objektif dan akurasinya lebih tinggi untuk jangka pendek.

Jika Anda mengunakan analisa teknikal, maka harus memahami dulu pergerakan grafik yang dihasilkan dari pola perubahan harga. Ya, analisa teknikal memang umumnya dilakukan dengan menganalisis chart. Berbeda dengan analisa fundamental yang menganalisis angka dan grafik batang.

Di dalam analisa teknikal, jika jika emiten kinerjanya baik, maka tren saham akan naik juga. Namun, jika eminten kinerjanya jelek atau turun, maka nantinya tren saham akan turun. Anda tidak perlu membongkar dan menganalisis laporan keuangan perusahaan seperti pada analisa fundamental.


3. Analisa Bandarmology

Berbeda dengan analisa fundamental dan teknikal, analisa bandarmology fokus untuk menganalisa bandar. Siapa yang disebut badar dalam investasi saham?

Bandar yang ada dimaksud adalah para pemain utama dengan modal yang besar di pasar saham. Mereka bisa menggerakkan pasar saham. Biasanya bandar adalah sekelompok orang yang saling kerjasama, sehingga bisa memiliki banyak modal.

Ya, jika suatu saham memiliki banyak peminat, maka harganya akan naik. Namun, jika saham tidak memiliki banyak peminat, maka harganya akan turun.

Bandar bisa saja membeli suatu saham dengan modal yang besar, sehingga menyebabkan harga saham tersebut melonjak tinggi.

Kenapa harus menggunakan analisa bandarmologi? Tujuannya adalah agar Anda bisa mengikuti jika ada saham yang memang dibuat naik oleh para bandar, misalnya seperti saham gorengan


Contoh Analisa Fundamental, Teknikal, dan Bandarmology




Anda bisa mempelajari ketiga analisa tersebut dengan mempelajari juga contoh penerapannya masing-masing. Berikut ini beberapa contoh penerapan analisa fundamental, teknikal, dan bandarmologi, yaitu:


1. Contoh Analisa Fundamental

Analisa fundamental dilakukan terhadap data keuangan perusahaan. Misalnya, Anda bisa membandingkan laporan ESP, laba penjualan, laba operasi, dan Return On Equity (ROE) pada saham BBCA dan BBRI berikut ini.

a. Laporan ESP
 

EPS (diluted)

2007

2008

2009

2010

2011

2012

A

A

A

A

A

Q3

A

BBCA

182

234

279

348

444

339

452

BBRI

196

243

298

467

623

549

732

Peningkatan EPS

BBCA

29%

19%

25%

28%

2%

BBRI

24%

23%

56%

34%

17%


b. Laba Penjualan

Pendapatan

2007

2008

2009

2010

2011

2012

A

A

A

A

A

Q3

A

BBCA

16,3

19,3

22,9

20,7

24,1

19,9

26,5

BBRI

23,2

28,1

35,3

44,6

48,2

40,7

54,3

Peningkatan Pendapatan

BBCA

18%

19%

-10%

16%

10%

BBRI

21%

26%

26%

8%

13%


c. Laporan Laba Operasi

Laba Operasi

2007

2008

2009

2010

2011

2012

A

A

A

A

A

Q3

A

BBCA

6,3

7,7

8,5

10,4

13,3

10,0

13,3

BBRI

7,6

8,3

8,6

14,4

17,6

15,6

20,8

Peningkatan Laba operasi

BBCA

21%

11%

22%

28%

0%

BBRI

10%

3%

68%

22%

18%


d. ROE 

2007

2008

2009

2010

2011

2012

A

A

A

A

A

Q3

A

BBCA

Laba bersih

4,5

5,8

6,8

8,5

10,8

8,2

10,9

Equity

20,4

23,3

27,9

34,1

42,0

49,2

49,2

ROE

22%

25%

24%

25%

26%

22%

BBRI

Laba bersih

4,8

6,0

7,3

11,5

15,3

3,5

18,0

Equity

19,4

22,4

27,3

36,7

49,8

9,6

9,6

ROE

25%

27%

27%

31%

31%

30%



Berdasarkan data yang ditunjukkan, BBRI lebih baik dari pada BBCA.



2. Contoh Analisa Teknikal

Contoh analisa teknikal bisa dilakukan dengan metode MACD.




Analisa Teknikal dengan Metode MACD


Berdasarkan grafik tersebut Anda bisa membeli saham saat terjadi perpotongan grafik (tanda merah) karena harga sahamnya akan meningkat.

3. Contoh Analisa Bandarmologi

Contohnya  sederhana analisa bandarmologi adalah ketika awal pandemi Covid-19 di mana banyak dana asing keluar, sehingga saham IHSG jatuh. Namun, ketika dana asing kembali di bulan November 2019, saham IHSG kembali melesat tinggi.

Dari Ketiga Analisa Saham Tersebut, Manakah yang Terbaik?


Masing-masing analisa memiliki karakteristiknya tersendiri. Tentu saja ketiga analisa itu juga memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Jika ada pertanyaan mana yang terbaik di antara ketiganya, maka jawabannya tentu tergantung tujuan yang ingin dicapai oleh Anda.

Jika ingin melakukan investasi dalam jangka waktu panjang, maka lebih baik menggunakan analisa fundamental. Namun, jika hanya ingin melakukan investasi dalam waktu relatif singkat, maka lebih baik menggunakan analisa teknikal.

Analisa bandarmologi juga bisa menjadi pilihan strategi yang tepat agar bisa mengikuti cara kerja bandar dalam memperoleh keuntungan.


Perbedaan Analisa Fundamental, teknikal, dan bondormology bisa menjadi pertimbangan dalam strategi investasi saham. Analisa fundamental dilakukan terhadap perusahaan, sementara analisa teknikal dilakukan terhadap pola histori harga, dan analisa bandarmologi dilakukan terhadap bandar.

0 Response to "Perbedaan Analisa Fundamental, Teknikal, dan Bandarmology, Mana yang Terbaik?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel