Apa itu Rebound Saham? Ini Faktor Penyebab dan Cara Identifikasinya

Rebound saham adalah salah satu istilah yang banyak dikenal dan dibicarakan para investor atau trader. Ada yang senang akan keberadaan rebound ini dan ada juga yang bahkan membencinya karena bisa menciptakan kerugian.

Memangnya apa sih pengertian rebound saham? Apa saja faktor penyebabnya dan bagaimana cara mengidentifikasinya? Simak pembahasan di bawah ini agar Anda bisa mengetahui jawabannya!



Pengertian Rebound Saham Adalah


Istilah rebound sendiri lebih sering didengar khususnya dalam permainan bola basket. Artinya adalah ketika seorang player memperoleh bola pantul yang tidak masuk dan ditembak oleh player lainnya.

Ternyata pasar modal juga menggunakan istilah ini untuk menggambarkan keadaan naik dari sebuah pantulan. Maksudnya adalah kenaikan harga saham yang terjadi hanya dalam jangka pendek setelah harga saham mengalami koreksi atau penurunan yang lumayan drastis.

Jadi, istilah rebound selalu berhubungan dengan bearish. Jika tidak ada kondisi pasar saham mengalami penurunan, maka tidak akan terjadi rebound.

Baca juga: Perbedaan Bullish dan Bearish

Faktor Penyebab Terjadinya Rebound Saham


Ada banyak sekali penyebab mengapa harga saham bisa turun drastis, seperti pengaruh manipulasi pasar, kondisi fundamental perusahaan, dan lain sebagainya. 

Setelah suatu saham harganya sudah turun hingga titik harga support atau diskon, maka para pelaku pasar atau trader akan kembali membeli saham tersebut karena harganya yang sudah murah. Oleh karena itu, harga akan bergerak naik kembali atau terjadilah rebound saham.

Adanya panic selling juga bisa menjadi penyebab terjadinya rebound saham. Biasanya akan terjadinya rebound ditandai dengan keadaan pasar yang mulai berbalik arah dari merah menuju hijau.

Namun, ini bukan berarti saham kemudian mengalami uptrend atau harganya naik terus karena rebound sendiri terjadi hanya dalam waktu singkat, seperti 2 hingga 3 hari saja.

Cara Identifikasi Rebound Saham


Ketika harga suatu saham sudah mengalami bearish atau penurunan. Dua cara untuk menganalisis peristiwa rebound saham adalah analisis fundamental dan teknikal. Berikut ini adalah penjelasannya, yaitu:


1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental bisa dikerjakan dengan cara menilai kinerja suatu emiten. Jika kinerja emiten tersebut baik, maka harga saham nantinya akan bergerak naik. 

Anda juga bisa membandingkan laba perusahaan terbaru dengan laba pada kuartal yang sama di tahun sebelumnya.

Setelah itu, dari hasil perbandingan tersebut Anda hanya perlu menghitung berapa persen kenaikannya. Anda juga perlu mengetahui bahwa keuntungan pendapatan suatu emiten bukan karena menjual aset maupun faktor keuntungan dari hasil selisih kurs mata uang asing.

2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal adalah analisis yang paling sering digunakan untuk bisa mengetahui rebound dari sebuah saham. Agar bisa melakukan analisis ini diperlukan pengetahuan dan pengalaman karena tidak semua orang bisa melakukannya.

Adapun sejumlah indikator yang bisa digunakan, antara lain:


Baca juga: Perbedaan Analisa Fundamental, Teknikal, dan Bandarmology, Mana yang Terbaik?


Tanda Saham Mengalami Rebound


Adapun beberapa tanda atau indikasi akan terjadinya rebound saham, antara lain:

1. Kondisi Market Mulai Membaik atau Normal

Ketika kondisi IHSG sudah normal, itu berarti tidak ada banyak sentimen yang mempengaruhi market dan harga saham akan mulai naik. Inilah yang menjadi pertanda akan adanya rebound saham.

2. Indeks Saham AS Akan Menguat Secara Signifikan

Beberapa indeks saham utama yang ada di Amerika Serikat, seperti SP 500, Nasdaq, dan Dow Jones ditutup menguat signifikan. Hal ini menjadi pertanda bahwa besok akan terjadi rebound.

3. Adanya Sentimen Positif Setelah Turunnya IHSG 

Jika sentimen positif menyebar di pasar setelah IHSG terkoreksi atau menurun, maka hal ini bisa meningkatkan kepercayaan para investor agar kembali membeli saham yang sudah murah.

Cara Kerja Rebound Saham

Setelah memahami banyak hal tentang rebound saham, Anda juga perlu nih mengetahui bagaimana cara kerjanya. Anda bisa memanfaatkan momentum ini untuk bisa mendapatkan profit atau keuntungan.

Cara yang paling sederhana adalah dengan memperhatikan grafik pergerakan harga saham. Jika saham dari suatu sektor atau perusahaan sudah terdepresiasi hingga harganya terdiskon ketika ada di level support, maka pelaku pasar bisa menganalisanya untuk proses pembelian.

Hal ini dikarenakan ketika ada di level support setelah terkoreksi atau terjadi penurunan selama beberapa waktu, maka ada kemungkinan besar bahwa saham tersebut akan rebound.

Selain itu, Anda juga bisa memperhatikan pergerakan harga suatu saham dengan cara membaca pola candlestick yang sudah tergambar secara harian. Cara ini biasanya dilakukan oleh para trader. 

Adapun beberapa pola candlestick yang menyajikan sinyal pembalikan harga setelah adanya pelemahan. 

Nah setelah saham memantul atau rebound saham dan terjadilah penguatan hingga ke level tertentu maka Anda bisa mulai melakukan taking profit dengan cara menjual saham tersebut.

Namun, Anda juga harus memperhatikan kecenderungan pasar saham secara keseluruhan. Jika pasar cenderung mengalami tren bearish atau penurunan, maka Anda perlu berhati-hati karena rebound biasanya hanya berlangsung dalam waktu singkat.

Jika memang pasar dalam keadaan bullish atau kenaikan, maka rebound ini bisa saja berlanjut menjadi uptrend dan terus mengalami kenaikan.

Contoh Rebound Saham

Di bawah ini adalah contoh dari rebound saham dengan menggunakan grafik saham BBTN, yaitu:



Seperti yang sudah tertera dalam gambar bahwa saham BBTN terus menurun dan menyentuh level support lalu mereka berhasil naik lagi. Kenaikan tersebut ditandai dengan adanya persegi berwarna hijau.

Nah, warna hijau inilah yang dinamakan rebound saham atau pantulan harga saham. Jadi setelah harga saham bergerak turun lalu ada kenaikan dalam jangka waktu tertentu. Kenaikan ini cenderung berlangsung selama beberapa hari saja.


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa rebound saham adalah salah satu istilah dalam pasar modal yang berarti kenaikan dalam jangka pendek setelah harga saham mengalami koreksi atau penurunan. Jadi, apakah Anda sudah memahaminya?

0 Response to "Apa itu Rebound Saham? Ini Faktor Penyebab dan Cara Identifikasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel